Topreneur Mainz 05 memutuskan untuk melepas Brajan Gruda ke Brighton pada musim panas lalu, padahal sang pemain diproyeksikan untuk bertahan lebih lama di MEWA Arena. Keputusan ini memicu pertanyaan, apa alasan di balik kepergian Gruda?
Direktur Olahraga Mainz, Niko Bungert, mengungkapkan alasan di balik penjualan Gruda dalam wawancara dengan Kicker. Bungert sebenarnya ingin Gruda bertahan untuk memperkuat fondasi tim. Namun, Mainz membutuhkan dana untuk proyek jangka panjang, termasuk pembangunan kantor baru.
"Kami sepakat. Angka itu adalah bayaran yang tepat untuk kami menyelesaikan berbagai proyek jangka panjang di sini seperti membangun kantor baru. Kami ingin dan butuh menghasilkan transfer yang besar guna membenahi infrakstruktur. Prinsip ini membuat kami secara ekonomis menjadi sehat. Selain itu, kami juga mendatangkan tiga pemain baru," jelas Bungert.
Penjualan Gruda menjadi penjualan termahal dalam sejarah Mainz, melampaui penjualan Abdou Diallo ke Borussia Dortmund dengan mahar 28 juta Euro dan Jean-Philippe Gbamin ke Everton dengan harga 25 juta Euro.
Di musim panas lalu, Mainz juga merekrut beberapa pemain muda berbakat, seperti Gabriel Vidovic dan Armindo Sieb dari Bayern Munich, serta Moritz Jenz dari Wolfsburg dengan status pinjaman. Mereka juga mendatangkan dua pemain Asia, Kaishu Sano dari Kashima Antlers dan Hyun-Seok Hong dari KAA Gent.