Mitos seputar konsumsi daging kambing dan tekanan darah tinggi kembali mencuat saat Idul Adha tiba. Banyak yang meyakini bahwa mengonsumsi daging kambing dapat meningkatkan tekanan darah.
Namun, anggapan tersebut dibantah oleh dr. Tirta Mandira Hudhi, seorang dokter muda dan influencer kesehatan yang dikenal luas karena edukasi kesehatannya yang berbasis bukti ilmiah.
Mitos Daging Kambing dan Tekanan Darah Tinggi
Menurut dr. Tirta, anggapan bahwa daging kambing meningkatkan tekanan darah adalah mitos. Ia menekankan bahwa penyebab utama peningkatan tekanan darah bukan berasal dari daging kambing itu sendiri.
Penyebab utamanya adalah cara pengolahan dan konsumsi yang berlebihan. Penggunaan kecap manis, garam, santan, dan makanan asin lainnya yang dikonsumsi bersamaan dengan daging kambing lah yang justru menjadi pemicu.
Penjelasan Ilmiah dr. Tirta Mengenai Kandungan Daging Kambing
Dr. Tirta menjelaskan bahwa lemak jenuh dalam daging kambing lebih rendah dibandingkan daging sapi. Hal ini berarti, secara inheren, daging kambing tidak secara langsung menyebabkan peningkatan tekanan darah.
Ia menyoroti pentingnya mengonsumsi daging kambing dalam porsi wajar dan menghindari pengolahan yang berlebihan. Penggunaan rempah-rempah dan teknik memasak yang sehat sangat disarankan.
Profil dan Kiprah dr. Tirta Mandira Hudhi dalam Edukasi Kesehatan
dr. Tirta Mandira Hudhi, atau yang lebih dikenal sebagai dr. Tirta, lahir di Solo, 29 Juli 1991. Ia lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (UGM).
Selain berprofesi sebagai dokter, ia juga seorang entrepreneur di industri sneakers dan fesyen. Namanya semakin dikenal luas saat pandemi COVID-19, berkat edukasi kesehatan berbasis data ilmiah yang konsisten ia sampaikan.
Komunikasinya yang lugas dan mudah dipahami membuatnya sukses mendekatkan edukasi medis kepada masyarakat. Ia aktif di berbagai media sosial seperti Instagram dan TikTok.
- Ia menekankan pentingnya konsumsi makanan bergizi seimbang. Mengonsumsi daging kambing sebagai sumber protein hewani yang sehat, selama dikonsumsi dengan bijak.
- Dr. Tirta juga menyoroti bahaya konsumsi garam dan gula berlebih sebagai penyebab utama tekanan darah tinggi. Ia menganjurkan untuk memperhatikan asupan garam dan gula dalam menu makanan sehari-hari.
- Gaya komunikasinya yang santai dan mudah dimengerti, membuat edukasi kesehatannya mudah diakses berbagai kalangan. Ia sering menggunakan analogi sederhana agar pesan mudah dipahami.
Dengan gaya komunikasinya yang khas, dr. Tirta mengingatkan agar masyarakat tidak “kambinghitamkan” kambing atas masalah tekanan darah tinggi. Perlu evaluasi terhadap kebiasaan makan dan asupan garam serta gula.
Melalui edukasi ini, dr. Tirta mendorong masyarakat untuk bijak dalam mengonsumsi informasi kesehatan dan menerapkan pola hidup sehat. Konsumsi daging kambing tidak perlu ditakuti, selama dikonsumsi dengan bijak dan dalam porsi yang tepat.
Kesimpulannya, pernyataan dr. Tirta menggarisbawahi pentingnya informasi kesehatan yang akurat dan berbasis bukti ilmiah. Masyarakat perlu lebih kritis dalam mencerna informasi dan mengutamakan pola hidup sehat untuk menjaga kesehatan tubuh.
Lebih lanjut, dr. Tirta mengajak masyarakat untuk selalu memperhatikan komposisi makanan dan menjaga keseimbangan gizi. Dengan begitu, kita bisa menikmati kelezatan daging kambing tanpa perlu khawatir terhadap tekanan darah tinggi.