Topreneur – Ridwan Kamil, calon Gubernur Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus, mengusulkan program "mobil curhat" untuk mengatasi kemacetan di Jakarta. Ide ini langsung menuai kritikan pedas dari pegiat media sosial Jhon Sitorus.
"Cagub lawak, boneka KIM Plus," sindir Jhon melalui akun X-nya. Ia menilai, program tersebut justru mengabaikan solusi utama kemacetan, yaitu peningkatan transportasi massal.
"Di kota-kota maju, macet itu solusinya perbanyak transportasi massal, perbesar jaringan integrasinya, permurah ongkosnya, warga ga marah," tegas Jhon.
Menurutnya, Ridwan Kamil justru fokus pada "mengurangi kemarahan" warga akibat macet, bukan pada penyelesaian masalahnya.
"Kalo Ridwan Kamil, macet dipandang sebagai kemarahan warga, jadi orientasinya mengurangi kemarahannya bukan macetnya," ujar Jhon.
Ia memprediksi, program mobil curhat tak akan efektif dan justru memperparah kemacetan.
"Hasilnya apa? Macetnya makin parah, yang stress bukan hanya warganya tapi Gubernur, Psikolog dan pemuka agama yang disuruh ceramahin orang yang marah karena macet," sindir Jhon.
Jhon menduga, ide mobil curhat berasal dari "bisikan" Samsul, panggilan untuk Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming.
"Kayaknya, ini bisikan dari Samsul deh. Ridwan Kamil yang gue kenal dulu ga begini, jangan-jangan minum asam sulfar juga habis dari KPU," pungkasnya.