Topreneur – Persaingan di pasar mobil listrik China semakin sengit. Neta Auto, salah satu pemain kunci di sektor ini, mulai merasa cemas tentang masa depan mereka.
Ketua Neta Auto, Fang Yunzhou, dalam wawancara dengan Nikkei Asia, mengungkapkan kekhawatirannya. "Saya tidak bisa memastikan bahwa Neta Auto akan bertahan dalam tiga hingga lima tahun ke depan," ujarnya. Pernyataan ini menunjukkan betapa kerasnya persaingan di sektor ini.
Analis dan eksekutif industri senior memperkirakan perubahan besar di sektor kendaraan listrik Tiongkok dalam beberapa tahun ke depan. Konsultan AS AlixPartners memperkirakan hanya 19 dari 137 perusahaan kendaraan listrik Tiongkok yang akan memperoleh keuntungan pada tahun 2030. Sisanya diperkirakan akan gulung tikar, bergabung dengan perusahaan lain, atau bersaing memperebutkan pangsa pasar yang kecil.
Bahkan, Chairman Chery Automobile Yin Tongyue dan CEO Huawei Yu Chengdong memprediksi hanya sekitar lima merek kendaraan listrik Tiongkok yang akan bertahan dalam waktu dekat.
Saat ini, hanya beberapa produsen kendaraan listrik Tiongkok seperti BYD dan Li Auto yang memperoleh keuntungan. Namun, Fang Yunzhou tetap optimis. "Di sektor kendaraan listrik, akan ada peningkatan permintaan pada pasar khusus, yang sulit dimonopoli oleh satu atau beberapa perusahaan," katanya.
Pertanyaan besarnya adalah, akankah Neta Auto mampu bertahan dalam persaingan yang semakin ketat ini? Kita tunggu saja perkembangan selanjutnya.