Topreneur – Sebuah insiden mengerikan terjadi di Melbourne, Australia, saat sebuah mobil listrik Nissan Leaf terbakar saat sedang diisi daya di garasi rumah. Investigasi mengungkapkan bahwa penyebab kebakaran bukan karena kesalahan pada mobil, melainkan karena penggunaan kabel charger pihak ketiga yang tidak sesuai standar.
Kejadian ini terjadi pada pekan lalu di wilayah Glen Waverley, Melbourne. Tim pemadam kebakaran Fire Rescue Victoria tiba di lokasi kejadian setelah menerima laporan tentang mobil listrik yang terbakar. Api telah menghanguskan Nissan Leaf dan garasi berukuran 10×5 meter tempat mobil tersebut diparkir. Beruntung, dua orang dan seekor anjing berhasil dievakuasi dari rumah tersebut.
Unit Investigasi Kebakaran Victoria menyimpulkan bahwa penyebab kebakaran adalah "adaptor travel yang terhubung ke kabel charger pihak ketiga yang digunakan untuk mengisi daya mobil". Kabel charger yang tidak standar ini mengakibatkan kerusakan yang besar, tidak hanya menghancurkan Nissan Leaf, tetapi juga merusak mobil Hyundai Genesis yang terparkir di sebelahnya.
Fire Rescue Victoria menggunakan kejadian ini sebagai peringatan bagi para pemilik mobil listrik. Penggunaan charger dan kabel pihak ketiga yang tidak standar, serta peralatan yang tidak memiliki tanda kesesuaian regulasi, sangat berbahaya. Mereka juga mengingatkan pemilik EV untuk selalu mengikuti petunjuk pabrikan saat mengisi daya mobil listrik mereka.
Nissan menyediakan kabel EVSE mode 3 untuk Leaf baru, tetapi tidak menyertakan kabel charger portabel untuk digunakan dengan stopkontak rumah tangga standar. Namun, Nissan menjual kabel tersebut sebagai aksesori di dealer resminya. Tampaknya pemilik Leaf yang terbakar tersebut tidak membeli kabel charger standar Nissan. Meskipun mungkin menghemat uang di awal, keputusan tersebut justru mengakibatkan kerugian yang lebih besar dalam jangka panjang.
Meskipun kebakaran baterai EV dapat menyebabkan kebakaran yang hebat dan berlangsung lama, perusahaan Australia EV FireSafe menyatakan bahwa kejadian tersebut sebenarnya jarang terjadi. Berdasarkan data, hanya terdapat 511 kasus kebakaran baterai EV yang terverifikasi secara global antara tahun 2010 dan 30 Juni 2024, dengan 117 di antaranya terjadi di ruang bawah tanah atau tertutup. EV FireSafe menekankan bahwa risiko kebakaran yang lebih besar justru berasal dari kendaraan listrik ringan (LEV) seperti sepeda listrik dan skuter.