Paus Baru Leo XIV: Sejarah Terpilihnya di Konklaf Vatikan

Redaksi

Paus Baru Leo XIV: Sejarah Terpilihnya di Konklaf Vatikan
Sumber: Pikiran-rakyat.com

Setelah wafatnya Paus Fransiskus pada 21 April 2025, dunia menanti terpilihnya pemimpin baru Gereja Katolik. Prosesi konklaf, yang berlangsung secara rahasia di Vatikan, menjadi sorotan dunia. Konklaf yang dimulai pada 7 Mei 2025 ini melibatkan sejumlah kardinal terkemuka. Hasilnya pun mengejutkan banyak pihak.

Kepergian Paus Fransiskus meninggalkan duka mendalam bagi umat Katolik global. Pemakamannya yang khidmat pada 26 April 2025 dihadiri oleh banyak tokoh dunia, termasuk mantan Presiden RI Joko Widodo dan Donald Trump.

Konklaf Vatikan: Prosesi Pencarian Paus Baru

Konklaf, sebuah prosesi pemilihan Paus yang penuh misteri, berlangsung selama tiga hari di awal Mei 2025. Empat kandidat kardinal terbaik bersaing untuk mendapatkan suara mayoritas.

Proses pemilihan dilakukan secara rahasia, jauh dari pengaruh politik manapun. Hal ini memastikan integritas dan kemurnian proses pemilihan pemimpin spiritual umat Katolik sedunia.

Terpilihnya Paus Leo XIV: Kardinal Robert Francis Prevost

Pada hari kedua konklaf, 8 Mei 2025, Kardinal Robert Francis Prevost terpilih sebagai Paus baru.

Kardinal Prevost, yang lahir 69 tahun lalu di Chicago, Amerika Serikat, merupakan sosok yang fasih berbahasa Portugis, Spanyol, Italia, dan Prancis. Ia diangkat menjadi Kardinal oleh Paus Fransiskus pada tahun 2023.

Pemilihannya menandai sejarah baru bagi Gereja Katolik, karena Paus Leo XIV adalah Paus pertama yang berasal dari Amerika Serikat.

Nama “Leo XIV” dipilih sebagai penghormatan kepada Paus Leo XIII (1878-1903), yang dikenal karena semangat reformasi sosialnya.

Visi Paus Leo XIV: Reformasi Sosial dan Pembaharuan Pastoral

Paus Leo XIV terinspirasi oleh warisan Paus Leo XIII, terutama dalam hal reformasi sosial.

Ia berkomitmen untuk melanjutkan ajaran sosial gereja dan mendorong pembaharuan pastoral yang lebih inklusif dan relevan dengan zaman modern.

Kepemimpinan Paus Leo XIV diharapkan mampu menghadapi berbagai tantangan yang dihadapi Gereja Katolik di abad ke-21, mulai dari isu-isu sosial hingga perkembangan teknologi.

Pengalaman dan latar belakangnya yang kaya diharapkan menjadi modal berharga dalam memimpin dan mengarahkan Gereja Katolik menuju masa depan yang lebih baik.

Komitmennya pada ajaran sosial gereja dan pembaharuan pastoral menjadi janji akan kepemimpinan yang berfokus pada keadilan, persaudaraan, dan pemeliharaan martabat manusia.

Kepemimpinan Paus Leo XIV yang baru ini diharapkan mampu menyatukan umat Katolik dan membawa perubahan positif bagi dunia.

Masa depan Gereja Katolik kini berada di pundak Paus Leo XIV, pemimpin baru yang membawa semangat reformasi dan harapan baru bagi umat beriman di seluruh dunia. Perjalanan kepemimpinannya akan menjadi pengamat menarik bagi seluruh dunia.

Also Read

Tags

Topreneur