Pendaki asal Swiss, Benedikt Emmenegger, mengalami kecelakaan serius saat mendaki Gunung Rinjani di Nusa Tenggara Barat (NTB). Ia dilaporkan jatuh dan mengalami luka berat, termasuk pendarahan dan diduga patah tulang di beberapa bagian tubuh.
Informasi awal diperoleh dari guide dan porter yang mendampingi Benedikt. Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Kerjasama Luar Negeri, Kementerian Kehutanan, Krisdianto, membenarkan hal ini dalam keterangan tertulisnya: “Berdasarkan informasi awal dari guide dan porter yang mendampingi, korban mengalami pendarahan dan diduga mengalami patah tulang di beberapa bagian tubuh.”
Hal ini juga dikonfirmasi oleh I Nyoman Sidakarya, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar. Setelah dievakuasi dari Gunung Rinjani, Benedikt diterbangkan ke Rumah Sakit BIMC di Bali sekitar pukul 17.30 WITA. Ia diduga mengalami patah tulang pada alat gerak atas dan bawah.
Menurut aplikasi eRinjani, Benedikt terdaftar memulai pendakian pada Selasa, 15 Juli 2024, melalui jalur Sembalun dengan kode booking ER6DXB5STLQDS. Ia dilaporkan jatuh di jalur Pelawangan Sembalun menuju Danau Segara Anak.
Kronologi Evakuasi
Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) menerima laporan insiden tersebut pada Rabu pukul 11.25 WITA. BTNGR kemudian berkoordinasi dengan tim evakuasi Edelweis Medical Help Center (EMHC).
Tim EMHC mempersiapkan peralatan dan logistik evakuasi. Sekitar pukul 11.30 WITA, mereka berkomunikasi dengan guide Benedikt untuk penanganan awal. Guide diminta mendampingi Benedikt sambil menunggu kedatangan tim evakuasi.
Situasi semakin mendesak ketika tim mendapatkan informasi bahwa ada dokter dari kelompok pendaki lain yang telah memeriksa Benedikt. Dokter tersebut merekomendasikan evakuasi udara karena risiko pendarahan jika dilakukan evakuasi darat. “Usai dilakukan pemeriksaan kondisi korban, dokter tersebut menyarankan agar evakuasi menggunakan helikopter/evakuasi udara karena dikhawatirkan terjadi pendarahan apabila evakuasi melalui jalur darat,” jelas Krisdianto.
Evakuasi udara akhirnya dilakukan, dan Benedikt berhasil dievakuasi pada pukul 17.00 WITA. Ia segera diterbangkan ke rumah sakit di Bali untuk perawatan lebih lanjut.
Kondisi Gunung Rinjani dan Keselamatan Pendaki
Gunung Rinjani merupakan gunung berapi aktif yang terkenal dengan keindahannya, namun juga memiliki tantangan dan bahaya tersendiri bagi para pendaki. Kondisi medan yang terjal, perubahan cuaca yang ekstrim, dan potensi bahaya alam lainnya membuat pendakian di Gunung Rinjani memerlukan persiapan dan perencanaan yang matang.
Kejadian ini menyoroti pentingnya keselamatan pendaki. Persiapan yang memadai, termasuk peralatan yang lengkap, kondisi fisik yang prima, dan pengetahuan tentang medan pendakian, sangat krusial untuk meminimalisir risiko kecelakaan. Pendakian sebaiknya dilakukan dengan guide berpengalaman yang memahami kondisi gunung dan jalur pendakian.
Selain itu, penting bagi para pendaki untuk selalu mematuhi peraturan dan arahan dari pihak pengelola Taman Nasional Gunung Rinjani. Memantau kondisi cuaca sebelum dan selama pendakian juga sangat penting untuk mengantisipasi potensi bahaya.
Kejadian ini juga menjadi pengingat bagi para pendaki untuk selalu waspada dan memprioritaskan keselamatan selama melakukan kegiatan pendakian. Meskipun keindahan alam Gunung Rinjani sangat memikat, keselamatan tetap harus diutamakan.
Semoga Benedikt Emmenegger segera pulih dan dapat kembali ke negaranya dengan kondisi sehat.







