Ribuan personel gabungan kepolisian disiagakan untuk mengamankan Kongres Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di Solo pada 19-20 Juli 2025. Pengamanan terpusat di dua lokasi utama: Graha Saba Buana dan Edutorium Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS).
Kabag Ops Polresta Surakarta, Kompol Engkos Sarkosi, menyatakan sekitar 500 personel akan bertugas di Graha Saba Buana. Sementara itu, pengamanan di Auditorium UMS melibatkan 1.000 personel gabungan dari Solo, Boyolali, Sukoharjo, dan Karanganyar.
Jumlah personel yang besar ini dibenarkan oleh pentingnya agenda kongres. Sekitar 100 tamu VVIP dijadwalkan hadir, termasuk Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Hal ini tentu memerlukan pengamanan yang ekstra ketat.
Pengamanan VVIP dan Arus Lalu Lintas
Kompol Engkos Sarkosi menjelaskan bahwa pengamanan Presiden dan Wakil Presiden menjadi tanggung jawab Paspampres. Polri fokus mengamankan jalannya acara dan mengatur arus lalu lintas di sekitar lokasi kongres.
Kasatlantas Polresta Surakarta, Kompol Agung Yudiawan, menambahkan pihaknya berkoordinasi dengan penyelenggara untuk rekayasa lalu lintas. Peserta kongres akan menginap di sejumlah hotel dan diangkut menggunakan shuttle bus menuju venue.
Hal ini dilakukan untuk meminimalisir kemacetan, mengingat Solo kerap mengalami kepadatan lalu lintas, terutama di akhir pekan. Pihak kepolisian telah menyiapkan skema pengaturan lalu lintas, termasuk pengalihan arus sebagai opsi terakhir jika kepadatan tidak bisa diurai.
Antisipasi Kemacetan dan Logistik
Mengingat banyaknya peserta dan tamu penting yang hadir, antisipasi kemacetan menjadi prioritas utama. Penggunaan shuttle bus diharapkan dapat mengurangi beban lalu lintas di sekitar lokasi kongres. Selain itu, koordinasi yang baik antara pihak kepolisian dan penyelenggara menjadi kunci keberhasilan pengamanan.
Selain pengamanan, aspek logistik juga perlu diperhatikan. Pastikan ketersediaan fasilitas pendukung acara berjalan lancar. Perencanaan yang matang dari berbagai aspek akan memastikan suksesnya kongres PSI di Solo.
Kontroversi dan Isu Jelang Kongres
Jelang kongres, beberapa isu muncul di Solo. Terdapat pemberitaan mengenai bendera Gajah Merah Hitam bertuliskan PSI yang beredar, memicu spekulasi tentang logo baru partai. Selain itu, muncul juga pemberitaan tentang pencopotan ratusan bendera PSI oleh Satpol PP.
Isu-isu ini perlu dikaji lebih dalam untuk memahami konteksnya. Namun, yang pasti, hal ini menambah kompleksitas pengamanan kongres dan memerlukan penanganan yang bijak dari berbagai pihak.
Suksesnya kongres PSI di Solo sangat bergantung pada kolaborasi yang efektif antara pihak kepolisian, penyelenggara, dan pemerintah daerah. Koordinasi yang baik dan antisipasi yang matang akan meminimalisir potensi masalah dan memastikan acara berjalan lancar dan aman.
Dengan persiapan yang matang dan koordinasi yang baik, diharapkan kongres PSI di Solo dapat berjalan dengan lancar dan aman, tanpa gangguan berarti.
(syd/isn)
[Gambas:Video CNN]
