Microsoft kembali melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 6.000 karyawannya. Ini merupakan langkah efisiensi perusahaan untuk menekan biaya operasional, terutama di tengah investasi besar-besaran di sektor kecerdasan buatan (AI).
PHK yang mencapai 3% dari total karyawan ini bukanlah yang pertama bagi Microsoft. Beberapa kali sebelumnya, perusahaan teknologi raksasa ini telah melakukan PHK serupa demi efisiensi dan pengalihan sumber daya ke sektor AI.
PHK Massal Microsoft: Efisiensi di Tengah Pertumbuhan Azure
PHK terbaru Microsoft berdampak pada karyawan di semua level dan lokasi. Ini menjadi PHK terbesar sejak pemangkasan 10.000 karyawan pada tahun 2023 lalu.
Meskipun terjadi PHK sejumlah kecil karyawan pada Januari 2025, PHK tersebut terkait kinerja individual, bukan efisiensi perusahaan secara keseluruhan.
Investasi AI dan Tekanan Biaya Operasional
Tren investasi besar-besaran di sektor AI oleh perusahaan teknologi global memang sedang berlangsung. Sektor ini diyakini sebagai penggerak pertumbuhan signifikan di masa depan.
Namun, investasi besar ini membutuhkan efisiensi di sektor lain untuk menjaga profitabilitas. Google, misalnya, juga telah melakukan PHK ratusan karyawan dalam beberapa tahun terakhir untuk mencapai tujuan ini.
Juru bicara Microsoft menyatakan, perusahaan terus melakukan perubahan organisasi untuk memastikan keberhasilan di pasar yang dinamis.
Kinerja Keuangan yang Baik, Namun Margin Untung Menurun
Ironisnya, PHK massal ini terjadi setelah Microsoft mencatatkan kinerja keuangan yang baik. Pertumbuhan bisnis cloud computing Azure, misalnya, melampaui ekspektasi.
Namun, investasi besar di infrastruktur AI telah berdampak pada margin keuntungan. Pada kuartal Maret 2025, margin keuntungan hanya mencapai 69%, turun dari 72% pada tahun sebelumnya.
Per Juni 2024, Microsoft mempekerjakan 228.000 karyawan. Perusahaan secara rutin melakukan PHK untuk memfokuskan sumber daya manusia pada sektor-sektor utama bisnis.
Dampak PHK Terhadap Karyawan
PHK ini tentu akan menimbulkan dampak signifikan bagi karyawan yang terkena imbas. Dukungan dan transisi yang lancar bagi karyawan yang terkena PHK menjadi hal penting yang perlu diperhatikan.
Detail mengenai paket pesangon dan program dukungan lainnya bagi karyawan yang di-PHK belum diungkapkan secara rinci oleh Microsoft.
Prospek Masa Depan Microsoft di Era AI
Meskipun melakukan PHK, Microsoft tetap menunjukkan komitmen kuat pada pengembangan AI. Investasi besar di sektor ini menunjukkan ambisi perusahaan untuk menjadi pemimpin di industri AI.
Strategi efisiensi yang dijalankan diharapkan dapat menyeimbangkan investasi di AI dengan profitabilitas perusahaan jangka panjang.
Langkah efisiensi Microsoft dengan melakukan PHK, meskipun di tengah kinerja keuangan yang positif, menunjukkan tantangan yang dihadapi perusahaan teknologi besar dalam bernavigasi di era AI. Kemampuan untuk menyeimbangkan inovasi dan profitabilitas akan menentukan keberhasilan mereka di masa depan. Kinerja keuangan yang baik tidak selalu menjamin keberlanjutan jika tidak diiringi dengan efisiensi operasional yang efektif.