Jakarta, Topreneur – Peluang Anies Baswedan untuk maju di Pilgub DKI Jakarta 2024 semakin menipis. Hal ini menyusul keputusan PKS yang memastikan tidak akan mengusung Anies dalam komunikasi politiknya dengan kubu Prabowo Subianto.
Keputusan ini diambil setelah rapat Majelis Syuro PKS yang mencermati kegagalan pasangan Anies Baswedan-Sohibul Iman (Aman) maju di Pilkada DKI Jakarta 2024. Pasangan ini tak kunjung mendapatkan rekomendasi dari partai lain untuk maju.
"Opsi pertama itu kan ada Aman, dan di situ ada kader kita Bapak Sohibul Iman. Dan sekarang di opsi yang kedua juga sama kita mengusulkan apakah kader kita maju sebagai calon gubernur atau sebagai calon wakil gubernur," ujar Juru Bicara PKS Muhammad Kholid di DPP PKS, Jakarta Selatan, Sabtu (10/8/2024).
PKS tidak dapat mengajukan calon sendiri karena hanya memiliki 18 kursi DPRD DKI Jakarta, sedangkan syarat pencalonan adalah 22 kursi.
Dalam komunikasi dengan Prabowo, PKS menegaskan tidak akan mengajukan nama Anies Baswedan untuk diusung. Partai ini memprioritaskan kader internal.
"Tentu ini opsi kedua beda dengan opsi pertama," tegas Kholid.
Hingga saat ini, PKS masih terus mengkaji berbagai opsi untuk Pilkada Jakarta. Meskipun telah membuka komunikasi dengan Prabowo, PKS menyatakan belum mendukung Ridwan Kamil, bacagub yang kemungkinan besar akan diusung oleh Koalisi Indonesia Maju (KIM).
"Kita terus mengkaji dinamikanya ya, kita tidak bisa mengatakan sudah pasti, sudah pasti dan sebagainya. Ini tentu proses kita dalam berkomunikasi duduk bersama mencari skema yang terbaik untuk warga Jakarta," tandasnya.
Sementara itu, NasDem, partai yang selama ini mendukung Anies, belum memberikan pernyataan resmi terkait peluang Anies di Pilgub Jakarta. Namun, beberapa petinggi partai tersebut dikabarkan mulai mempertimbangkan opsi lain untuk Pilgub Jakarta.
