Topreneur – Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat tidak hanya memiliki kekayaan alam, tetapi juga memiliki tradisi masyarakat yang kuat, bisa diesplor keunikan dan kelebihannya. Salah satunya adalah Sayyang Pattudduq, tradisi kuda menari yang mengandung nilai-nilai Islami.
Sayyang Pattudduq biasanya diadakan pada acara perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW. Tradisi ini menjadi bentuk syukuran dan budaya pada acara khatam Al-Qur’an. Seorang anak yang telah khatam Al-Qur’an diupacarakan dengan menunggangi kuda sungguhan. Lalu diarak mengelilingi kampung yang disaksikan oleh masyarakat. Kuda dihias dengan berbagai aksesoris, demikian juga dengan penunggang kuda yang berhias dengan menggunakan pakaian adat Mandar.
Fakhruddin, pengamat Pemerintahan dan Politik Lokal Sulbar, menilai pengembangan budaya tradisi kearifan lokal harus menjadi prioritas utama untuk kemajuan Polman. Ia percaya bahwa adat istiadat, kearifan lokal lainnya bukan hanya warisan leluhur yang harus dijaga, melainkan kekuatan sosial yang mampu mempersatukan masyarakat dan mendorong kemajuan daerah.
"Budaya merupakan salah satu katalisator daerah yang sangat perlu untuk dijaga dan dilestarikan, serta dipopulerkan ke nusantara dan kawasan mancanegara," ucapnya Senin 16 September 2024.
Fakhruddin menyebut Polman memiliki kekayaan budaya yang dapat diangkat menjadi pilar utama dalam memperkenalkan Polman ke level nasional hingga mancanegara.