Pramono Anung percepat normalisasi Kali Ciliwung: 4 proyek dimulai

Redaksi

Pramono Anung percepat normalisasi Kali Ciliwung: 4 proyek dimulai
Sumber: Liputan6.com

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terus berupaya mengatasi masalah banjir yang sering melanda Jakarta. Salah satu upaya tersebut adalah normalisasi Kali Ciliwung. Proyek ini bertujuan untuk memperlebar kapasitas aliran sungai dan mengurangi risiko banjir di ibu kota.

Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, telah menunjukkan komitmennya terhadap proyek ini. Baru-baru ini, beliau menandatangani penetapan lokasi (penlok) untuk mempercepat proses normalisasi.

Normalisasi Kali Ciliwung: Langkah Antisipasi Banjir Jakarta

Gubernur Pramono Anung telah menandatangani empat dari total 14 penlok untuk normalisasi Kali Ciliwung. Dua penlok berada di Jakarta Selatan dan dua lainnya di Jakarta Timur.

Penandatanganan penlok ini menandai dimulainya tahapan penting dalam proyek normalisasi. Proses selanjutnya akan melibatkan pembebasan lahan dan pelaksanaan pekerjaan fisik.

Pendekatan Persuasif kepada Warga Terdampak

Gubernur Pramono Anung menekankan pentingnya pendekatan persuasif kepada warga yang tinggal di bantaran Kali Ciliwung. Beliau menginstruksikan jajarannya untuk menghindari pendekatan yang memaksa.

Pendekatan yang humanis dan mengedepankan dialog diharapkan dapat menciptakan kenyamanan dan kerjasama antara pemerintah dan masyarakat. Hal ini penting agar proses relokasi berjalan lancar.

Kondisi permukiman di sekitar Tanggul Inspeksi Kali Ciliwung Rawajati, misalnya, sudah tidak layak huni dan rawan banjir. Pemindahan warga dari lokasi tersebut menjadi prioritas.

Air sungai Ciliwung telah berada jauh di atas permukiman warga. Situasi ini sangat berbahaya dan membutuhkan solusi segera.

Pembebasan Lahan dan Pembayaran Kompensasi

Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA), Ika Agustin, menyatakan bahwa pembayaran kompensasi kepada warga terdampak akan segera diselesaikan. Proses pembayaran ini ditangani oleh tim pengadaan lahan dari Kementerian ATR/BPN.

Pembayaran kepada warga diproyeksikan selesai bulan depan. Setelah pembayaran tuntas, Kementerian PUPR akan memulai pekerjaan fisik normalisasi.

Proyek normalisasi Kali Ciliwung telah dimulai sejak era Gubernur Joko Widodo. Namun, proyek ini sempat terhambat karena berbagai kendala.

Salah satu kendala utama adalah penolakan warga dan belum tuntasnya proses relokasi. Kerjasama antara Pemprov DKI Jakarta dan Kementerian PUPR sangat penting untuk keberhasilan proyek ini.

Proyek normalisasi ini diharapkan dapat mengurangi dampak banjir di Jakarta. Pembebasan lahan menjadi kunci keberhasilan proyek ini.

Tahapan Normalisasi Kali Ciliwung

  • Pembebasan lahan dan negosiasi dengan warga terdampak.
  • Pembayaran kompensasi kepada warga yang lahannya terkena proyek.
  • Pelaksanaan pekerjaan fisik normalisasi sungai oleh Kementerian PUPR.

Dari total panjang Kali Ciliwung yang direncanakan untuk dinormalisasi (33,69 km), baru sekitar 17,17 km yang telah selesai. Sisanya masih tertunda karena proses pembebasan lahan yang belum rampung.

Pemprov DKI Jakarta telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp98 miliar untuk proyek ini. Anggaran tersebut berpotensi bertambah sesuai kebutuhan.

Keberhasilan normalisasi Kali Ciliwung sangat penting untuk mengurangi risiko banjir di Jakarta. Komitmen dari pemerintah dan kerjasama yang baik dengan masyarakat sangat dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek ini dengan optimal dan tepat waktu.

Meskipun terdapat tantangan, upaya yang dilakukan oleh Pemprov DKI Jakarta menunjukkan komitmen yang serius dalam mengatasi masalah banjir. Dengan dukungan dan kerjasama dari semua pihak, normalisasi Kali Ciliwung diharapkan dapat memberikan solusi jangka panjang bagi permasalahan banjir di Jakarta.

Also Read

Tags

Topreneur