Pertarungan sengit antara DC United dan New England Revolution di Audi Field Kamis pagi WIB menyajikan drama tersendiri. Kedua tim yang berjuang keras untuk mengamankan tiket playoff MLS menunjukkan performa yang tidak stabil, menjadikan laga ini sebagai ujian besar bagi pelatih masing-masing. Kemenangan menjadi harga mati bagi kedua tim yang sama-sama membawa beban hasil buruk di laga-laga sebelumnya.
DC United: Kekeringan Gol Mengancam Ambisi Playoff
DC United tengah menghadapi krisis kepercayaan diri. Empat pertandingan beruntun tanpa mencetak gol di MLS, termasuk kekalahan 0-2 dari New York Red Bulls akhir pekan lalu, menjadi bukti nyata kesulitan yang mereka hadapi. Dua gol dari Harper dan Sofo memastikan kekalahan menyakitkan bagi tim tuan rumah.
Kondisi ini semakin diperparah dengan catatan 10 pertandingan terakhir di liga. Dari 10 laga tersebut, DC United hanya mampu meraih dua kemenangan, dua imbang, dan enam kekalahan. Posisi mereka di peringkat 13 klasemen Wilayah Timur, tertinggal tujuh poin dari zona playoff, semakin mempersulit peluang mereka.
Meskipun Audi Field secara umum memberikan keuntungan bagi DC United — hanya kalah sekali dari lima laga terakhir di semua kompetisi — kenyataannya, dalam laga MLS di kandang sendiri, mereka justru menelan tiga kekalahan dari lima pertandingan terakhir.
Kemenangan atas New England Revolution menjadi krusial. Sukses mengalahkan Revs akan menjadi kemenangan ketiga mereka musim ini dan berpotensi membawa mereka naik ke peringkat 12, tergantung hasil pertandingan tim pesaing. Namun, kondisi cedera Christian Benteke yang masih diragukan menambah beban bagi pelatih Troy Lesesne.
Lesesne kemungkinan besar akan kembali mengandalkan Jacob Murrell sebagai ujung tombak serangan, didukung oleh Kijima dan Peglow di sisi sayap. Akankah strategi ini cukup ampuh untuk menembus pertahanan Revolution?
New England Revolution: Konsistensi Jadi Kunci Menuju Playoff
New England Revolution sempat menorehkan catatan apik dengan lima kemenangan beruntun antara April dan Mei. Namun, konsistensi permainan menjadi masalah klasik yang belum terpecahkan oleh pelatih Caleb Porter. Meskipun tak terkalahkan dalam sembilan laga terakhir di liga, tiga hasil imbang beruntun menjadi sinyal peringatan.
Pertandingan terakhir melawan Sporting Kansas City berakhir imbang 3-3, padahal mereka sempat unggul 2-0 di babak pertama. Kehilangan kendali permainan di babak kedua menjadi catatan penting yang harus segera dibenahi.
Saat ini, Revs berada di peringkat 10 klasemen dengan 19 poin, hanya terpaut dua poin dari Red Bulls yang berada di zona playoff. Kemenangan atas DC United akan menjadi kunci krusial dalam perebutan tiket postseason.
Rekor tandang Revs cukup menjanjikan. Mereka tak terkalahkan dalam enam laga tandang terakhir, meski dua laga terakhir berakhir imbang 3-3. Pertahanan yang solid menjadi kunci keberhasilan mereka di laga tandang.
Prediksi Pertandingan dan Susunan Pemain
Porter kemungkinan akan kembali mengandalkan duet Ganago dan Chancalay di lini depan, dengan Carles Gil sebagai kreator serangan. Trio bek Ceballos, Fofana, dan Beason dituntut tampil lebih disiplin untuk meredam serangan tuan rumah.
Berikut perkiraan susunan pemain kedua tim:
- DC United (3-4-3): Barraza; Tubbs, Bartlett, Rowles; Herrera, Servania, Enow, Schnegg; Kijima, Peglow; Murrell
- New England Revolution (3-4-1-2): Ivacic; Ceballos, Fofana, Beason; Feingold, Polster, Yusuf, Miller; Gil; Ganago, Chancalay
Di atas kertas, New England Revolution terlihat lebih diunggulkan. Mereka memiliki kestabilan permainan yang lebih baik dan mentalitas yang lebih kuat dibandingkan DC United yang tengah dilanda krisis gol. Jika Carles Gil mampu mengendalikan lini tengah dan pertahanan Revs tampil disiplin, kemenangan bagi tim tamu bukan hal yang mustahil. Prediksi skor akhir: DC United 1-2 New England Revolution.
Pertandingan ini akan menjadi penentu bagi kedua tim dalam perebutan tiket playoff MLS. Siapa yang akan keluar sebagai pemenang dan mengamankan langkah menuju postseason? Kita tunggu saja jalannya pertandingan.