Probiotik untuk Anak? Perhatikan Kesehatan Si Kecil Dulu!

Redaksi

Pemberian probiotik pada anak, seringkali menjadi pertanyaan bagi para orang tua. Banyak yang menganggapnya sebagai solusi ajaib untuk berbagai masalah pencernaan. Namun, menurut dr. Melia Yunita, MSc, Sp.A, spesialis anak lulusan Universitas Gadjah Mada, penggunaan probiotik tidak seluwes itu. Pemberiannya harus disesuaikan dengan kondisi kesehatan masing-masing anak, bukan sekadar mengikuti tren.

Probiotik: Bukan Solusi Serba Guna untuk Anak

Dr. Melia menjelaskan bahwa permintaan probiotik di klinik anak sangat tinggi. Banyak orang tua yang secara otomatis meminta probiotik tanpa memahami kebutuhan sebenarnya anak mereka.

Pemberian probiotik, menurut beliau, seharusnya diputuskan berdasarkan kondisi kesehatan dan tumbuh kembang anak. Bayi prematur dan bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) misalnya, mungkin memerlukan probiotik sesuai panduan medis.

Bayi yang dirawat di Neonatal Intensive Care Unit (NICU) juga mungkin membutuhkan probiotik berdasarkan protokol medis yang berlaku. Namun, hal ini tetap harus dibawah pengawasan dokter spesialis.

Kapan Probiotik Diperlukan dan Kapan Tidak?

Probiotik mungkin dibutuhkan untuk mengatasi kondisi tertentu, seperti kolik pada bayi. Dalam kasus ini, dokter mungkin meresepkan probiotik dalam jangka waktu tertentu.

Namun, untuk anak yang sehat, tumbuh kembangnya baik, dan tidak memiliki masalah pencernaan, pemberian probiotik secara rutin sebenarnya tidak diperlukan.

Konsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang, merupakan kunci utama untuk menjaga kesehatan pencernaan anak.

Memilih Probiotik yang Tepat dan Mengatasi Kesalahpahaman Umum

Berbagai jenis probiotik tersedia di pasaran dengan fungsi yang berbeda-beda. Oleh karena itu, konsultasi dengan dokter anak sangat penting sebelum memberikan probiotik kepada anak.

Banyak orang tua tergoda oleh iklan suplemen probiotik dengan harga tinggi. Padahal, probiotik secara alami sudah terkandung dalam banyak makanan sehari-hari seperti bawang bombai, asparagus, keju, yogurt, dan susu.

Jangan sampai terbuai iklan yang menjanjikan keajaiban tanpa dasar ilmiah yang kuat. Prioritaskan pola makan sehat dan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Mengutamakan konsultasi dokter anak sebelum memberikan suplemen apa pun pada anak adalah tindakan bijaksana. Ini membantu memastikan anak mendapatkan perawatan yang tepat dan terhindar dari efek samping yang tidak diinginkan.

Probiotik memang memiliki banyak manfaat, namun bukan berarti semua anak membutuhkannya. Pemberian probiotik harus selektif dan berdasarkan kebutuhan medis anak. Jangan sampai kita terjebak dalam mitos atau iklan yang menyesatkan.

Penting untuk diingat bahwa kesehatan anak merupakan hal yang utama. Pola makan sehat, gaya hidup aktif, dan perawatan medis yang tepat jauh lebih penting daripada mengandalkan suplemen secara berlebihan. Konsultasikan selalu dengan dokter untuk mendapatkan informasi dan perawatan yang paling tepat bagi anak Anda.

Also Read

Tags

Topreneur