Putri Bill Gates Ungkap: Ayahnya Mengidap Sindrom Asperger?

Redaksi

Putri Bill Gates Ungkap: Ayahnya Mengidap Sindrom Asperger?
Sumber: Detik.com

Putri bungsu Bill Gates dan Melinda French Gates, Phoebe Gates, baru-baru ini secara tidak langsung mengungkap bahwa ayahnya kemungkinan besar menderita sindrom Asperger. Pengungkapan ini muncul saat Phoebe menjadi bintang tamu di podcast “Call Her Daddy.” Pernyataan Phoebe ini memicu perbincangan mengenai kehidupan pribadi salah satu tokoh teknologi paling berpengaruh di dunia.

Dalam podcast tersebut, Phoebe menceritakan pengalamannya ketika membawa seorang pria untuk bertemu dengan ayahnya. Ia menggambarkan reaksi sang pria yang merasa tegang, sementara Phoebe sendiri menganggapnya lucu karena terbiasa dengan keunikan ayahnya.

Pengakuan Tak Langsung dari Phoebe Gates

Phoebe menjelaskan bahwa ayahnya, Bill Gates, cukup canggung secara sosial. Ia menambahkan bahwa Bill Gates sendiri pernah menyebutkan kemungkinan dirinya menderita sindrom Asperger.

Meskipun Bill Gates belum pernah secara terbuka mengonfirmasi diagnosis tersebut, pernyataan Phoebe memberikan sedikit gambaran tentang bagaimana karakteristik tersebut mungkin memengaruhi interaksi sosialnya.

Sindrom Asperger dan Gangguan Spektrum Autisme (ASD)

Sindrom Asperger, yang kini termasuk dalam kategori Gangguan Spektrum Autisme (ASD), dicirikan oleh kesulitan dalam interaksi sosial dan komunikasi.

Individu dengan ASD seringkali menunjukkan minat obsesif dan perilaku repetitif. Penggunaan istilah “sindrom Asperger” kini sudah jarang digunakan dan digantikan dengan ASD yang mencakup spektrum yang lebih luas.

Bill Gates dan Pengakuannya Sendiri

Dalam memoarnya, “Source Code,” yang terbit tahun 2021, Bill Gates menyatakan bahwa jika ia tumbuh dewasa di era sekarang, ia kemungkinan akan didiagnosis dengan ASD.

Ia menjelaskan bahwa pemahaman tentang perbedaan cara otak memproses informasi belum begitu luas pada masa kecilnya. Hal ini menyulitkan untuk memahami mengapa ia berbeda dari teman-temannya.

Gates mengakui bahwa ia selalu menyadari perbedaannya, terutama dalam hal energi dan intensitas. Ia juga menyadari kesulitannya dalam interaksi sosial dan bagaimana hal itu memengaruhi persepsi orang lain terhadapnya.

Ia merasakan perbedaan tersebut sejak kecil dan seringkali merasa bingung karena reaksi orang lain terhadapnya.

Bill Gates menambahkan bahwa orangtuanya tidak memiliki referensi atau pemahaman yang cukup untuk membantu mereka memahami obsesinya terhadap proyek-proyek tertentu, kesulitannya dalam memahami isyarat sosial, dan kecenderungannya untuk bersikap kasar atau tidak pantas tanpa menyadari dampaknya pada orang lain.

Tantangan Diagnosis di Masa Lalu

Penting untuk diingat bahwa pengujian formal untuk ASD baru diperkenalkan pada tahun 1980-an.

Pada saat itu, Bill Gates sudah berusia dewasa, sehingga diagnosis formal kemungkinan tidak pernah dilakukan.

Pernyataan Phoebe Gates, meskipun tidak langsung, memberikan perspektif menarik tentang kehidupan pribadi Bill Gates. Hal ini juga menyoroti pentingnya pemahaman dan penerimaan terhadap individu dengan ASD. Perbedaan tidak selalu berarti kekurangan, dan memahami keunikan seseorang dapat memperkaya interaksi dan hubungan kita.

Meskipun Bill Gates belum secara resmi mendiagnosis dirinya sendiri dengan ASD, pengakuannya tentang perbedaannya dan pernyataan putrinya memberikan gambaran yang lebih kaya dan kompleks mengenai sosok pendiri Microsoft yang selama ini dikenal sebagai seorang jenius teknologi.

Also Read

Tags

Topreneur
Exit mobile version