Ketegangan antara India dan Pakistan kembali meningkat setelah insiden penembakan pesawat militer masing-masing negara. Pakistan mengklaim telah menembak jatuh beberapa pesawat tempur India, termasuk jet tempur canggih Rafale. India, di sisi lain, belum memberikan konfirmasi resmi mengenai jumlah pesawat yang jatuh.
Klaim Pakistan ini memicu perdebatan internasional dan menimbulkan pertanyaan mengenai penggunaan teknologi militer terbaru dalam konflik tersebut. Laporan-laporan yang beredar menyebutkan berbagai jenis pesawat yang terlibat, mulai dari Rafale hingga JF-17, serta penggunaan rudal canggih.
Klaim Pakistan: Rafale dan Pesawat Militer India Jatuh
Pakistan menyatakan telah berhasil menembak jatuh lima pesawat militer India. Angka ini termasuk jet tempur Rafale, yang merupakan salah satu pesawat tempur tercanggih di dunia.
Selain Rafale, Pakistan juga mengklaim telah menjatuhkan MiG-29, SU-30, dan sebuah pesawat drone pengintai Heron. Total, menurut klaim pihak Pakistan, enam pesawat India berhasil dihancurkan. India sendiri belum mengkonfirmasi angka tersebut.
Laporan dari sumber-sumber di Kashmir yang dikuasai India menyebutkan beberapa pesawat memang jatuh di wilayah tersebut. Namun, detail dan jumlahnya masih belum pasti.
Peran Rudal PL-15 dan Jet Tempur JF-17
Pakistan diduga menggunakan rudal udara-ke-udara PL-15 buatan China untuk menembak jatuh pesawat-pesawat India. Jika benar, ini akan menjadi kali pertama rudal jarak jauh ini digunakan dalam pertempuran nyata.
PL-15, yang memiliki jangkauan lebih dari 200 kilometer menurut keterangan mantan pilot Pakistan, Khalid Chishti, memberikan keunggulan signifikan kepada Pakistan. Jangkauan ini lebih jauh dibandingkan rudal Meteor yang digunakan oleh jet Rafale India.
Jet tempur JF-17 buatan bersama China dan Pakistan, yang dilengkapi dengan radar AESA (Active Electronically Scanned Array), dipercaya memainkan peran kunci dalam serangan tersebut. Radar AESA memungkinkan JF-17 untuk mendeteksi dan membidik target dengan lebih akurat.
Dampak Global dan Reaksi Pasar Saham
Seorang pejabat Prancis dilaporkan membenarkan bahwa Pakistan menembak jatuh setidaknya satu Rafale India. Ini menandai insiden pertama jatuhnya Rafale dalam pertempuran. Otoritas Prancis sedang melakukan penyelidikan.
Foto-foto yang beredar di internet memperlihatkan puing-puing pesawat yang diduga milik Rafale India. Foto tersebut menampilkan nomor seri BS-001, yang mengidentifikasi pesawat sebagai Rafale EH berkursi tunggal.
Insiden ini berdampak signifikan pada pasar saham global. Saham Chengdu Aircraft Corporation (CAC), produsen JF-17, melonjak tajam di Bursa Efek Shenzhen. Sebaliknya, saham Dassault Aviation, produsen Rafale, mengalami penurunan di Bursa Efek Paris.
Peristiwa ini menyoroti eskalasi konflik antara India dan Pakistan, serta peran teknologi militer canggih dalam pertempuran modern. Klaim-klaim yang saling bertentangan memerlukan investigasi lebih lanjut untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas dan akurat mengenai insiden tersebut. Ketegangan di kawasan tersebut tetap menjadi perhatian internasional mengingat potensi dampaknya pada stabilitas regional.