Seorang pramugari, Kat Kamalani, baru-baru ini membuat heboh dunia maya dengan peringatannya tentang minuman gratis di pesawat. Lewat video TikTok yang viral, ia menyarankan penumpang untuk menghindari minuman seperti kopi, teh, dan air panas yang disediakan maskapai. Alasannya bukan soal rasa, melainkan masalah kebersihan dan higienitas.
Kamalani menekankan pentingnya memperhatikan sumber air yang digunakan untuk membuat minuman tersebut. Peringatannya yang tegas, “Jangan sekali-kali mengonsumsi cairan apa pun yang tidak ada dalam kaleng atau botol,” langsung menarik perhatian banyak orang.
Tangki Air Pesawat yang Jarang Dibersihkan
Menurut Kamalani, tangki air yang digunakan untuk menyediakan minuman panas di pesawat jarang dibersihkan. Kondisi ini, menurutnya, sangat menjijikkan dan berpotensi menimbulkan masalah kesehatan bagi penumpang.
Ia mendesak penumpang untuk menolak tawaran minuman tersebut, sekalipun dalam kondisi haus sekalipun. Peringatan ini ditujukan untuk semua penumpang, tanpa terkecuali.
Mesin Kopi dan Teh: Sumber Potensial Bakteri
Selain tangki air, Kamalani juga menyoroti kebersihan mesin kopi dan teh di pesawat. Ia menjelaskan bahwa mesin-mesin ini jarang dibersihkan secara menyeluruh, kecuali jika terjadi kerusakan.
Lokasi mesin kopi dan teh yang dekat dengan toilet juga menjadi perhatian. Hal ini meningkatkan risiko kontaminasi bakteri dan kuman.
Bahaya Air Panas untuk Susu Formula Bayi
Peringatan Kamalani juga menyasar para ibu yang bepergian dengan bayi. Ia memperingatkan agar tidak menggunakan air panas dari pesawat untuk membuat susu formula bayi.
Risiko kontaminasi dari air panas tersebut bisa membahayakan kesehatan bayi. Oleh karena itu, disarankan untuk membawa air minum kemasan steril sendiri untuk keperluan susu bayi.
Reaksi Beragam dari Publik
Video TikTok Kamalani telah memicu berbagai reaksi dari netizen. Banyak yang terkejut dan merasa jijik dengan informasi tersebut. Namun, ada juga yang menanggapi dengan santai dan tetap merasa nyaman mengonsumsi minuman gratis di pesawat.
Perbedaan reaksi ini menunjukkan beragamnya persepsi dan tingkat kepedulian terhadap kebersihan dan higienitas di lingkungan penerbangan.
Kesimpulan dan Saran
Peringatan pramugari ini menimbulkan pertanyaan serius tentang standar kebersihan di industri penerbangan. Meskipun belum ada bukti ilmiah yang secara definitif mendukung klaim Kamalani, peringatannya patut menjadi bahan pertimbangan bagi penumpang. Membawa minuman sendiri merupakan langkah preventif yang bijak untuk menjaga kesehatan selama penerbangan.
Ke depannya, diharapkan maskapai penerbangan lebih transparan dan proaktif dalam menyampaikan informasi mengenai standar kebersihan dan pemeliharaan peralatan yang berhubungan dengan penyediaan minuman bagi penumpang. Hal ini penting untuk menjamin keselamatan dan kenyamanan para penumpang.