Rahasia Bedong Bayi: Manfaat Ajaib & Cara Mudah Praktis

Redaksi

Rahasia Bedong Bayi: Manfaat Ajaib & Cara Mudah Praktis
Sumber: Hellosehat.com

Membedong bayi, praktik membungkus bayi dengan kain, merupakan tradisi turun-temurun yang hingga kini masih banyak dilakukan. Praktik ini memiliki banyak manfaat, namun juga beberapa risiko jika dilakukan secara tidak tepat. Artikel ini akan membahas secara lengkap mengenai manfaat, cara, serta hal-hal yang perlu diperhatikan saat membedong bayi.

Sebelum memutuskan untuk membedong bayi, penting untuk memahami baik manfaat maupun risiko yang mungkin timbul. Informasi akurat dan terpercaya sangat dibutuhkan agar Anda dapat membuat keputusan terbaik untuk buah hati.

Bolehkah Membedong Bayi?

Jawabannya adalah ya, membedong bayi aman dan diperbolehkan secara medis, jika dilakukan dengan benar. Banyak rumah sakit bahkan menganjurkan dan mengajarkan orang tua cara membedong bayi sejak lahir.

Sentuhan kain yang membungkus bayi memberikan rasa aman dan hangat, mirip dengan kondisi di dalam rahim. Hal ini membantu bayi merasa tenang dan nyaman.

Manfaat Membedong Bayi

Membedong bayi menawarkan beberapa manfaat signifikan bagi perkembangan dan kesejahteraan si kecil. Praktik ini, jika dilakukan dengan tepat, dapat memberikan dampak positif bagi kesehatan dan pertumbuhan bayi.

Berdasarkan penelitian dan anjuran dari American Academy of Pediatrics (AAP), membedong bayi memiliki sejumlah keuntungan yang perlu diketahui.

1. Membuat Tidur Bayi Lebih Nyenyak

Menurut AAP, membedong bayi dapat membantu mereka tidur lebih nyenyak, nyaman, dan tenang. Ini karena rasa aman dan hangat yang diberikan oleh kain bedong.

2. Mengurangi Risiko Sindrom Kematian Bayi Mendadak (SIDS)

Membedong bayi juga dikaitkan dengan penurunan risiko SIDS, asalkan bayi tetap ditidurkan telentang. Bedong membatasi gerakan bayi sehingga mengurangi risiko posisi tidur yang berbahaya.

Namun, penting diingat bahwa posisi tidur telentang tetap menjadi kunci utama dalam pencegahan SIDS.

3. Membantu Bayi Tidur Lebih Lama

Bayi sering terbangun karena gerakan refleks atau rangsangan eksternal. Membedong membantu mengurangi rangsangan tersebut, sehingga bayi dapat tidur lebih lama.

Tidur yang cukup sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi yang optimal.

4. Membantu Menenangkan Bayi

Rasa hangat dan terbungkus yang diberikan bedong dapat mengingatkan bayi pada kondisi di dalam rahim. Hal ini dapat menenangkan dan mengurangi rasa cemas bayi.

Bayi yang merasa aman cenderung lebih jarang menangis dan lebih mudah dihibur.

5. Meningkatkan Perkembangan Neuromuskular

Meskipun membatasi gerakan, membedong dapat membantu perkembangan neuromuskular bayi. Dengan membatasi gerakan tangan dan kaki, bayi dapat fokus pada perkembangan keterampilan motorik lainnya.

Manfaat ini khususnya terasa pada bayi prematur yang membutuhkan bantuan lebih besar dalam perkembangan motoriknya.

Cara Membedong Bayi yang Benar

Teknik membedong yang tepat sangat penting untuk memaksimalkan manfaat dan menghindari risiko. Berikut langkah-langkah membedong bayi dengan benar:

  • Rentangkan kain bedong di permukaan datar dan lipat sedikit salah satu sudutnya.
  • Letakkan bayi di atas lipatan, dengan bahunya tepat di atas lipatan tersebut.
  • Pastikan kedua lengan bayi berada di bawah dan menempel di tubuhnya.
  • Tutupi lengan kiri dan dada bayi dengan satu sudut kain, lalu selipkan di bawah sisi kanan tubuhnya (berikan sedikit kelonggaran).
  • Ulangi langkah serupa untuk lengan kanan.
  • Lipat ujung bawah kain dan selipkan ke belakang bayi. Pastikan kaki dan pinggulnya dapat bergerak bebas.

Hindari membedong terlalu ketat untuk mencegah risiko *hip dysplasia*.

Hal yang Harus Diperhatikan Saat Membedong Bayi

Kesalahan dalam membedong dapat berdampak buruk pada bayi. Berikut hal-hal yang perlu diperhatikan:

1. Hindari Membedong Terlalu Ketat

Jangan membedong terlalu ketat, terutama di bagian kaki. Kaki yang terlalu lurus dan tertekan dapat menyebabkan *hip dysplasia*.

2. Eratkan Bedongan Bagian Atas

Berikan kelonggaran di bagian bawah dan erat di bagian atas. Bedongan atas yang longgar dapat meningkatkan risiko SIDS.

3. Awasi Bayi Saat Tidur

Awasi bayi agar tidak terguling ke posisi telungkup. Pastikan tidak ada benda di sekitar bayi saat tidur.

4. Gunakan Kain yang Tepat

Pilih kain yang lembut, nyaman, dan bernapas. Hindari kain yang terlalu tebal atau berat.

Risiko Bila Bayi Dibedong dengan Posisi Tidak Tepat

Membedong yang salah dapat meningkatkan risiko SIDS, karena bayi bisa tercekik atau hidung dan mulutnya tertutup kain.

Selain itu, membedong terlalu ketat juga dapat menyebabkan *hip dysplasia* dan masalah kulit seperti ruam atau biang keringat.

Kapan Sebaiknya Bayi Tidak Perlu Memakai Bedong Lagi?

Umumnya, bayi tidak perlu lagi dibedong setelah usia 2 bulan. Pada usia ini, manfaat bedong biasanya sudah berkurang.

Hentikan juga membedong bayi ketika ia sudah mulai berguling (sekitar usia 4-6 bulan), atau menunjukkan tanda-tanda tidak nyaman dengan bedong.

Tanda-tanda bayi tidak nyaman dengan bedong antara lain sering terbangun di malam hari, banyak bergerak untuk melepaskan bedong, atau bedong sering terlepas.

Pada akhirnya, keputusan untuk membedong atau tidak tetap berada di tangan orang tua. Perhatikan selalu perkembangan dan reaksi bayi terhadap bedong, dan konsultasikan dengan dokter jika ragu atau ada masalah.

Also Read

Tags

Topreneur