Rahasia Donat Legendaris NTT: Rasa Derana yang Menggoda

Redaksi

Rahasia Donat Legendaris NTT: Rasa Derana yang Menggoda
Sumber: Pikiran-rakyat.com

Donat, camilan berbentuk cincin yang begitu menggoda, telah mencuri hati jutaan orang di seluruh dunia. Kelembutan teksturnya, dipadu dengan aneka rasa dan topping yang menggugah selera, menjadikan donat sebagai suguhan yang selalu dinantikan.

Namun, perjalanan donat hingga menjadi ikon kuliner seperti saat ini ternyata penuh sejarah. Dari asal-usulnya yang sederhana hingga transformasinya menjadi simbol budaya pop, donat menyimpan kisah menarik yang patut kita telusuri.

Dari “Oily Cakes” hingga Ikon Kuliner

Jauh sebelum menjadi camilan populer seperti sekarang, donat dikenal sebagai “oily cakes”—kue berminyak berbentuk bulat padat. Bentuknya yang sederhana dan rasa yang cenderung sederhana pula.

Revolusi dalam sejarah donat terjadi pada abad ke-19. Seorang pelaut bernama Hanson Gregory berjasa menciptakan lubang di tengah donat. Inovasi ini memastikan donat matang sempurna dan lebih renyah saat digoreng.

Sejak saat itu, popularitas donat meroket. Berbagai inovasi bermunculan, mulai dari variasi rasa hingga aneka topping yang semakin beragam dan kreatif.

Sejarah dan Asal Usul Nama “Donat”

Nama “donat” sendiri memiliki asal-usul yang menarik. Kata ini berasal dari bahasa Inggris, gabungan “dough” (adonan) dan “nut” (kacang).

Dulunya, adonan donat seringkali dicampur dengan kacang-kacangan. Hal ini kemudian menjadi asal usul nama “donat” yang kita kenal hingga kini.

Hubungan donat dengan militer Amerika Serikat juga cukup erat. Selama Perang Dunia I, sukarelawan di dapur umum sering menyajikan donat dan kopi untuk para tentara. Hal ini memberikan sedikit kenangan rumah bagi para prajurit yang bertugas jauh dari keluarga.

Donat dalam Budaya Populer dan Fakta Menarik

Donat tidak hanya sekadar makanan; ia telah menjelma menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya populer. Kita sering menjumpai donat dalam film, acara televisi, dan iklan.

Karakter Homer Simpson dalam serial animasi “The Simpsons,” misalnya, dikenal sebagai penggemar berat donat. Hal ini semakin memperkuat posisi donat dalam budaya pop.

Ada banyak fakta unik terkait donat. Donat termahal di dunia pernah dilapisi emas dan berlian. Ada pula rekor dunia untuk donat terbesar dan donat dengan topping terbanyak.

Meskipun lezat, perlu diingat bahwa donat mengandung kalori yang cukup tinggi. Namun, kini banyak produsen yang menawarkan varian donat yang lebih sehat, seperti donat rendah gula atau tanpa gluten.

Dari kue berminyak sederhana hingga menjadi ikon budaya pop, perjalanan donat sungguh luar biasa. Perkembangannya menunjukkan bagaimana sebuah makanan sederhana dapat berevolusi dan memiliki dampak signifikan dalam budaya masyarakat.

Kini, menikmati donat bukan sekadar menikmati kelezatannya, tetapi juga menyelami sejarah panjang dan budaya di baliknya. Sebuah cerita yang manis, layaknya donat itu sendiri.

Also Read

Tags

Topreneur