Mimpi manusia untuk hidup abadi mungkin bukan sekadar khayalan. Sebuah studi terbaru menunjukkan tidak ada batasan biologis yang menghalangi peningkatan usia harapan hidup manusia. Meskipun laju peningkatannya melambat di beberapa negara kaya, tren global menunjukkan angka harapan hidup terus meningkat di berbagai belahan dunia.
Penelitian yang dilakukan oleh sepasang peneliti dari Human Evolutionary Ecology Group di University of Zurich ini menganalisis data dari berbagai negara. Mereka menemukan interpretasi baru dari penelitian sebelumnya yang menyatakan perlambatan peningkatan harapan hidup di negara-negara kaya.
Harapan Hidup Meningkat di Negara Berkembang
Studi tersebut mengoreksi kesalahan dalam perhitungan sebelumnya dengan memasukkan data dari negara-negara berkembang. Peningkatan harapan hidup di negara-negara ini signifikan dan menunjukkan potensi peningkatan usia harapan hidup global.
Para peneliti menekankan bahwa meskipun laju peningkatan di negara-negara maju melambat, hal tersebut tidak berarti pencapaian usia harapan hidup yang lebih tinggi tidak mungkin terjadi di negara lain.
Data Mendukung Peningkatan Usia Harapan Hidup
Sebagai bukti, studi tersebut menunjukkan pergeseran negara dengan harapan hidup tertinggi dalam dua dekade terakhir. Perubahan negara dengan peringkat teratas untuk harapan hidup pria dan wanita menunjukkan dinamika peningkatan usia harapan hidup yang terus berlanjut.
Menggunakan data dari Human Mortality Database yang meliputi 41 negara, studi ini menemukan peningkatan harapan hidup pria sebesar 1,96 tahun per dekade antara tahun 2000 dan 2020. Angka ini menunjukkan peningkatan yang tetap signifikan.
Sementara itu, harapan hidup wanita meningkat sebesar 1,45 tahun per dekade selama periode yang sama. Meskipun lebih rendah dibandingkan peningkatan pada dekade-dekade sebelumnya, angka ini tetap menunjukkan tren positif.
Berdasarkan tren peningkatan ini, para peneliti memprediksi harapan hidup wanita akan mencapai 100 tahun pada tahun 2063. Studi ini saat ini tersedia sebagai pracetak di bioRxiv.
Perbandingan Usia Harapan Hidup di Berbagai Negara
Data World Population Review tahun 2024 menempatkan Monako di puncak daftar negara dengan usia harapan hidup tertinggi, yakni 86,5 tahun. San Marino dan Hong Kong menyusul di peringkat kedua dan ketiga.
Jepang dan Korea Selatan juga memiliki usia harapan hidup yang tinggi, masing-masing 84,7 tahun dan 84,4 tahun. Perbedaan angka harapan hidup antar negara menunjukkan berbagai faktor yang mempengaruhi usia harapan hidup, seperti akses kesehatan, gaya hidup, dan faktor genetik.
Indonesia memiliki usia harapan hidup 71,3 tahun, dengan perempuan rata-rata hidup hingga 73,4 tahun dan laki-laki 69,2 tahun. Perbedaan ini menunjukkan disparitas gender dalam hal usia harapan hidup di Indonesia.
Kesimpulannya, meskipun laju peningkatan harapan hidup mungkin melambat di beberapa negara maju, data global menunjukkan bahwa potensi untuk hidup lebih lama masih ada. Studi ini memberikan optimisme baru tentang kemungkinan peningkatan usia harapan hidup manusia di masa depan, sekaligus menekankan pentingnya upaya global untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat di seluruh dunia.
Perlu diingat bahwa faktor-faktor seperti akses perawatan kesehatan, nutrisi, dan gaya hidup memainkan peran penting dalam menentukan usia harapan hidup. Penelitian lebih lanjut dibutuhkan untuk mengidentifikasi faktor-faktor kunci yang berkontribusi pada peningkatan usia harapan hidup dan untuk mengembangkan strategi untuk meningkatkannya lebih lanjut.