Di era digital yang semakin canggih, keamanan data pribadi menjadi perhatian utama. Salah satu data biometrik yang rentan disalahgunakan adalah foto iris mata. Bagaimana kita bisa tetap aman di tengah perkembangan teknologi yang pesat ini?
Pakar keamanan siber Alfons Tanujaya dari Vaksincom mengingatkan kita akan potensi bahaya berbagi foto iris mata. Risiko penyalahgunaan data biometrik ini cukup serius, bahkan bisa mengakibatkan kerugian finansial yang besar.
Bahaya Membagikan Foto Iris Mata
Alfons menekankan pentingnya berhati-hati dalam membagikan foto iris mata. Data ini sangat sensitif dan dapat digunakan untuk mengakses berbagai layanan, termasuk akun perbankan.
Penggunaan biometrik seperti iris scan memang memudahkan akses ke berbagai platform. Namun, keamanan platform dan pengelolaan data menjadi kunci utama untuk mencegah penyalahgunaan.
World.ID: Antara Risiko dan Manfaat
Munculnya platform World.ID, yang diinisiasi oleh Sam Altman, menimbulkan kekhawatiran di beberapa negara. Platform ini bertujuan untuk membedakan manusia dengan bot, namun keamanan datanya menjadi sorotan.
Alfons sendiri menilai manfaat World.ID lebih besar daripada risikonya. Platform ini dapat mencegah penyalahgunaan akun, mengurangi aktivitas bot di media sosial, dan meningkatkan keamanan identitas digital.
- World.ID dapat menciptakan sistem war tiket konser yang lebih adil dan bebas dari bot.
- Platform ini berpotensi mengurangi aktivitas buzzer di media sosial.
- Sistem ini dapat mencegah pemalsuan identitas karena data iris mata dan pengenalan wajah yang unik.
Meski demikian, Alfons mengakui adanya risiko jika pengelola data World.ID bertindak jahat atau jika data bocor. Namun, pengawasan yang ketat dari berbagai lembaga diharapkan dapat meminimalisir potensi eksploitasi.
Analogi Google Maps: Risiko vs. Manfaat
Alfons memberikan analogi dengan Google Maps. Data lokasi yang dikumpulkan Google Maps sebenarnya berpotensi disalahgunakan, namun manfaatnya bagi pengguna jauh lebih besar.
Perusahaan besar seperti Google, Meta, dan Microsoft memiliki data pengguna yang sangat berharga. Namun, mereka akan sangat berhati-hati dalam mengelola data tersebut karena risiko reputasi dan kerugian bisnis jika terjadi penyalahgunaan.
Hal ini juga berlaku untuk platform biometrik seperti World.ID. Risiko penyalahgunaan data memang ada, namun perusahaan yang bertanggung jawab akan mempertimbangkan konsekuensi yang jauh lebih besar jika mereka menyalahgunakan data pengguna.
Kesimpulannya, kita harus bijak dalam berbagi data biometrik, termasuk foto iris mata. Meskipun teknologi biometrik menawarkan berbagai manfaat, kita perlu waspada terhadap potensi risiko dan memastikan bahwa data kita dikelola dengan aman dan bertanggung jawab oleh pihak yang terpercaya.
Perkembangan teknologi biometrik akan terus berlanjut. Penting untuk tetap mengikuti perkembangan dan selalu mengutamakan keamanan data pribadi kita.