Pendiri Microsoft, Bill Gates, kembali mengunjungi Indonesia. Kunjungannya kali ini, pada Rabu, 7 Mei 2025, menandai pertemuannya dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta. Ini bukanlah kunjungan pertamanya ke Indonesia; sebelumnya, Gates telah beberapa kali mengunjungi negara ini dengan misi kemanusiaan dan kerjasama di berbagai sektor.
Kunjungan Bill Gates 2025: Dukungan untuk Program MBG dan Isu Kesehatan Global
Kunjungan Bill Gates tahun 2025 difokuskan pada dua tujuan utama yang saling berkaitan. Pertama, ia memberikan dukungan penuh terhadap Program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk mengatasi masalah gizi buruk, khususnya pada anak-anak.
Dukungan ini tidak sekadar pernyataan simpati. Gates aktif mendorong kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta untuk meningkatkan jangkauan dan efektivitas program MBG. Hal ini menunjukkan komitmen nyata untuk memberantas masalah gizi buruk di Indonesia.
Selain MBG, kunjungan ini juga membahas isu kesehatan global yang lebih luas. Pertemuan dengan Presiden Prabowo mencakup diskusi tentang peningkatan nutrisi, inklusi keuangan, dan pengembangan infrastruktur digital publik.
Sebagai bentuk dukungan konkret, Gates menghibahkan dana sebesar USD 159 juta (sekitar Rp 2,6 triliun) untuk Indonesia. Dana tersebut dialokasikan untuk berbagai sektor.
- USD 119 juta untuk sektor kesehatan.
- USD 5 juta untuk sektor pertanian.
- Lebih dari USD 28 juta untuk bantuan sosial lintas sektor dan teknologi.
Presiden Prabowo menekankan bahwa bantuan dari Bill Gates telah diberikan sejak tahun 2009, terutama untuk sektor kesehatan. Kolaborasi jangka panjang ini menunjukkan kepercayaan dan komitmen berkelanjutan dari pihak Bill Gates terhadap pembangunan Indonesia.
Kunjungan Bill Gates 2014: Penelitian Nyamuk Wolbachia di Yogyakarta
Pada April 2014, Bill Gates mengunjungi Yogyakarta secara tertutup atas permintaan Melinda French, istrinya saat itu. Kunjungan ini berfokus pada penelitian Eliminate Dengue, sebuah proyek pembasmian demam berdarah.
Gates mengunjungi Universitas Gadah Mada (UGM) dan secara sukarela diizinkan digigit nyamuk yang telah direkayasa secara genetik. Nyamuk ini mengandung bakteri Wolbachia, yang terbukti efektif mengurangi penyebaran demam berdarah.
Penelitian ini mendapat pujian dari Gates. Tujuh tahun kemudian, ia menulis di blog pribadinya tentang keberhasilan penelitian tersebut.
Hasilnya memang menggembirakan. Penelitian nyamuk Wolbachia di Yogyakarta berhasil mengurangi kasus demam berdarah sebesar 77% dan mengurangi perawatan akibat demam berdarah sebesar 86%. Keberhasilan ini menunjukkan potensi besar dari inovasi teknologi dalam mengatasi masalah kesehatan publik.
Kunjungan Bill Gates 2008: Pertemuan dengan Presiden SBY dan Rencana Pembangunan
Pada Mei 2008, Bill Gates bertemu dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Istana Merdeka. Pertemuan ini merupakan yang kedua kalinya setelah pertemuan sebelumnya di Redmond, Amerika Serikat.
Salah satu agenda penting pertemuan tersebut adalah upaya Indonesia untuk keluar dari stigma sebagai “surga pembajakan hak cipta perangkat lunak”. Pembahasan juga mencakup rencana Microsoft untuk membangun semacam “Silicon Valley” di Cikarang, Jawa Barat.
Selain bertemu dengan Presiden SBY, Gates juga menghadiri Government Leaders Forum (GLF) Asia 2008 dan menjadi pembicara kunci dalam Presidential Lecture. Kunjungan ini menandai komitmen Microsoft dalam mendukung pembangunan ekonomi dan teknologi di Indonesia.
Kunjungan-kunjungan Bill Gates ke Indonesia selama bertahun-tahun menunjukkan komitmennya yang berkelanjutan terhadap pengembangan berbagai sektor di Indonesia, dari kesehatan hingga teknologi. Dukungannya yang konsisten, baik berupa dana maupun kerjasama, mencerminkan harapan akan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Keberhasilan beberapa program yang telah dijalankan menjadi bukti nyata dampak positif dari kolaborasi antara filantropi global dan pemerintah Indonesia.