Limpa, organ kecil yang seringkali luput dari perhatian, memainkan peran krusial dalam sistem kekebalan tubuh kita. Meskipun bukan organ vital yang keberadaannya mutlak untuk bertahan hidup, kehilangan fungsi limpa dapat berdampak signifikan pada kesehatan. Artikel ini akan membahas secara detail anatomi, fungsi, dan gangguan yang mungkin terjadi pada limpa.
Limpa, juga dikenal sebagai *spleen*, berukuran sekira buah alpukat. Letaknya tersembunyi di dalam tulang rusuk kiri, di atas perut dan dekat dengan saluran pencernaan.
Organ ini merupakan bagian penting dari sistem limfatik. Fungsinya vital dalam menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Limpa berperan dalam penyaringan sel darah merah. Sel darah merah yang rusak atau sudah tua akan disaring dan dihancurkan oleh limpa.
Sel darah merah yang sehat akan kembali bersirkulasi. Sumsum tulang kemudian akan memproduksi sel darah merah baru untuk mengganti yang telah dihancurkan.
Selain itu, limpa juga menghasilkan sel darah putih. Sel darah putih ini berfungsi sebagai pertahanan tubuh melawan infeksi.
Limpa memiliki dua bagian utama dengan fungsi berbeda. Pulpa merah menyaring sel darah merah yang rusak, sementara pulpa putih memproduksi sel darah putih dan antibodi.
Gangguan pada limpa dapat mengancam kesehatan. Kondisi-kondisi tertentu dapat mengganggu kinerja limpa dan menimbulkan masalah serius.
Fungsi utama limpa berkaitan erat dengan sistem limfatik dan sistem kekebalan tubuh. Ia berperan penting dalam produksi sel darah dan antibodi.
Limpa berfungsi sebagai penyaring darah yang efisien. Sel darah merah yang sudah tua atau rusak akan disaring dan dihancurkan.
Proses penyaringan ini memastikan hanya sel darah merah yang sehat yang beredar. Zat besi dari sel darah merah yang rusak didaur ulang dan digunakan kembali oleh tubuh.
Limpa juga menyimpan cadangan darah. Ia menyimpan sel darah merah dan trombosit untuk digunakan dalam keadaan darurat, seperti perdarahan hebat.
National Institute of Health (NIH) mencatat limpa menyimpan sekitar 25-30% sel darah merah dan 25% trombosit tubuh. Cadangan ini sangat penting untuk menjaga stabilitas tubuh.
Limpa berperan penting dalam mencegah infeksi. Ia menyaring patogen seperti bakteri dan virus dari aliran darah.
Saat mendeteksi patogen, limpa dan kelenjar getah bening memproduksi limfosit. Limfosit menghasilkan antibodi untuk melawan infeksi.
Respons imun tubuh akan meningkat ketika terinfeksi. Produksi sel darah putih akan meningkat untuk melawan patogen yang menyerang.
Selain fungsi di atas, limpa juga berperan dalam pembentukan sel darah pada janin. Selama masa kehamilan, limpa janin menghasilkan sel darah merah.
Setelah lahir, produksi sel darah merah beralih ke sumsum tulang. Namun, limpa tetap memproduksi limfosit dan antibodi.
Limfosit menghasilkan antibodi untuk melawan infeksi. Antibodi merupakan protein yang menetralisir dan menghancurkan patogen.
Kehidupan tanpa limpa tetap memungkinkan. Meski demikian, pengangkatan limpa berpotensi menimbulkan masalah pada sistem imun.
Organ lain akan berupaya menggantikan fungsi limpa. Namun, efisiensi sistem kekebalan tubuh mungkin akan menurun.
Beberapa gangguan pada limpa perlu diwaspadai. Kondisi-kondisi ini dapat mengganggu fungsi dan kesehatan limpa.
Pembengkakan limpa (splenomegali) bisa menimbulkan rasa sakit dan ketidaknyamanan. Infeksi atau penyakit hati dapat menjadi penyebab pembengkakan.
Pembengkakan limpa dan hati secara bersamaan juga mungkin terjadi. Kondisi ini mengganggu fungsi normal kedua organ tersebut.
Hipersplenisme adalah gangguan yang menyebabkan limpa terlalu aktif. Sel darah sehat pun ikut dihancurkan.
Gejala hipersplenisme meliputi pembesaran limpa, penurunan sel darah, dan cepat kenyang saat makan. Penyakit hati, malaria, atau TBC dapat memicu hipersplenisme.
Kerusakan limpa, biasanya akibat cedera atau trauma, dapat mengancam jiwa. Kecelakaan mobil atau benturan keras di perut dapat menyebabkan robeknya limpa.
Perdarahan internal yang parah dapat terjadi akibat kerusakan limpa. Penanganan medis segera sangat diperlukan dalam kasus ini.
Pemahaman tentang anatomi, fungsi, dan potensi gangguan pada limpa sangat penting. Menjaga kesehatan secara keseluruhan akan membantu memastikan limpa berfungsi optimal. Dengan menjaga gaya hidup sehat dan memperhatikan kondisi tubuh, kita dapat menjaga organ penting ini tetap sehat dan berfungsi optimal.