Rahasia Miliarder Fotografi: Sukses Tanpa Sentuh Kamera

Redaksi

Rahasia Miliarder Fotografi: Sukses Tanpa Sentuh Kamera
Sumber: Detik.com

Di era digital saat ini, foto menjadi cara utama untuk mengabadikan momen berharga. Momen-momen tersebut kemudian dibagikan dan dinikmati bersama orang terkasih, baik secara personal maupun di media sosial.

Melihat peluang ini, Octadimas Dower, CEO Difotoin.id, sukses menciptakan bisnis berbasis mesin foto otomatis atau *photobox*. Keberhasilannya ini telah menghasilkan lebih dari satu juta momen yang diabadikan melalui mesin ciptaannya.

Dari Nol Hingga Satu Miliar: Kisah Sukses Difotoin.id

Difotoin.id, dengan mesin *photobox*-nya, kini telah tersebar di berbagai kota besar Indonesia, mulai dari Jakarta, Bandung, Yogyakarta, hingga Bali. Keberhasilan ini bahkan diraih tanpa latar belakang fotografi.

Octadimas, yang memiliki latar belakang IT, mengaku tidak pernah mengoperasikan kamera sekalipun. Namun, insting bisnisnya yang tajam membawanya pada kesuksesan Difotoin.id.

“Saya bukan dari latar belakang fotografi, bahkan memegang kamera pun tidak pernah. Namun, kami melihat peluang menyelesaikan masalah orang, dan keuntungan pasti akan mengikutinya,” ungkap Octadimas dalam wawancara dengan detikcom.

Inovasi Photobox Otomatis yang Ramah Pengguna

Mesin Difotoin.id bekerja secara otomatis. Pengguna hanya perlu berpose, dan mesin akan mengambil foto, kemudian mencetaknya atau menyediakan *soft file* melalui pemindaian *barcode*.

Sistem pembayarannya pun praktis, yaitu secara digital. Harga yang ditawarkan cukup terjangkau, berkisar antara Rp 35.000 hingga Rp 55.000 per sesi. Pendapatan Difotoin.id dalam setahun mencapai angka yang fantastis, yaitu Rp 10 miliar.

Dari Keresahan Menjadi Peluang Bisnis

Ide bisnis ini bermula dari pengalaman pribadi Octadimas saat melakukan hobi jalan-jalan. Ia sering kesulitan mengambil foto sendiri atau meminta tolong orang lain.

Dari kesulitan tersebut, ia melihat peluang untuk menciptakan solusi yang lebih praktis, yaitu *photobox* otomatis yang dapat diakses 24 jam. “Saya melihat masalah ini sebagai peluang untuk membuat *photobox vending machine* yang dapat membantu orang mengabadikan momen bersama orang tercinta,” jelasnya.

Awalnya, *photobox* Difotoin.id kurang diminati karena konsepnya yang masih baru bagi masyarakat. Octadimas kemudian menerapkan sistem bayar setelah foto diambil, sehingga minat masyarakat pun meningkat.

Riset mendalam menjadi kunci keberhasilannya. Riset dilakukan tidak hanya pada mesin, tetapi juga pada aplikasi dan alur pengguna. Hal ini membuktikan betapa pentingnya riset pasar sebelum meluncurkan produk.

Mesin pertama Difotoin.id diluncurkan pada akhir tahun 2022 di kawasan Taman Sarinah, Jakarta Pusat. Lokasi ini dipilih karena kepopulerannya dan *view* yang menarik.

Keberhasilan Difotoin.id semakin lengkap dengan raihan juara di inkubasi Baparekraf for Startup (BEKUP) 2024, sebuah kompetisi yang diikuti oleh 3.880 peserta. Penghargaan ini memberikan dukungan signifikan dari pemerintah.

Octadimas juga optimis dengan masa depan bisnisnya. Ia memprediksi bisnis fotografi akan terus tumbuh sebesar 9-12% per tahun seiring perkembangan media sosial. Ia pun membuka peluang kerja sama bagi pihak yang tertarik.

Saat ini, *photobox* Difotoin.id dapat ditemukan di berbagai lokasi ikonik, seperti Ancol Le Bridge, Beachwalk Shopping Center di Kuta, Bali, Heha Sky View di Yogyakarta, dan Ciater Subang, Jawa Barat.

Kisah sukses Difotoin.id membuktikan bahwa ide sederhana, yang berangkat dari permasalahan nyata, dapat diwujudkan menjadi bisnis yang inovatif dan menguntungkan. Keberhasilan ini juga menjadi bukti pentingnya riset dan inovasi dalam membangun bisnis yang berkelanjutan.

Also Read

Tags

Topreneur
Exit mobile version