Rahasia Siswa Jepang: Tidur Siang Tingkatkan Fokus & Prestasi Akademik

Redaksi

Rahasia Siswa Jepang: Tidur Siang Tingkatkan Fokus & Prestasi Akademik
Sumber: Detik.com

Tidur siang di sekolah ternyata bukan hal yang aneh di Jepang. Siswa di sana secara rutin meluangkan waktu untuk beristirahat siang, dengan durasi yang bervariasi antara 10 hingga 20 menit.

Berbeda dengan kebiasaan di Indonesia di mana waktu siang umumnya digunakan untuk makan dan beribadah, di Jepang tidur siang telah menjadi bagian integral dari jadwal sekolah.

Praktik ini bertujuan untuk mengatasi rasa kantuk yang sering muncul di siang dan sore hari, sehingga meningkatkan konsentrasi dan performa belajar siswa.

Kebiasaan Tidur Siang yang Berakar Panjang

Kebiasaan tidur siang di sekolah Jepang bukanlah hal baru. Sejak tahun 2015, sekolah menengah di Uto telah menerapkan kebijakan ini.

Keputusan tersebut didasari oleh survei yang menunjukkan bahwa 90 persen siswa merasa mengantuk, dengan 56 persen mengaku mengalami kantuk parah di kelas sore hari. Temuan ini dilaporkan oleh The Asahi Shimbun.

Setelah uji coba, dampak positifnya langsung terlihat. Sekolah mencatat 60 persen siswa tertidur selama sesi tidur siang, dan setidaknya 80 persen siswa merespon positif terhadap rutinitas baru ini.

Manfaat Tidur Siang untuk Peningkatan Konsentrasi dan Prestasi Akademik

Para siswa di Uto melaporkan peningkatan konsentrasi di kelas setelah sesi tidur siang. Siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler juga merasakan peningkatan kinerja mereka.

Hal ini sejalan dengan penelitian University of Pennsylvania tahun 2019. Studi tersebut menyimpulkan bahwa tidur siang terbukti meningkatkan prestasi akademik siswa.

Penelitian melibatkan hampir 3.000 siswa kelas 4, 5, dan 6 (usia 10-12 tahun). Hasilnya menunjukkan korelasi positif antara tidur siang dan peningkatan prestasi.

Para peneliti menemukan peningkatan prestasi akademik sebesar 7,6% pada siswa kelas 6 yang tidur siang tiga kali atau lebih per minggu. Hal ini ditekankan oleh ahli saraf Penn University, Adrian Raine.

Penulis utama studi, Jianghong Liu, menjelaskan bahwa dampak negatif kurang tidur terhadap kognitif, emosional, dan fisik sudah diketahui. Namun, sebagian besar penelitian sebelumnya fokus pada anak usia prasekolah.

Penelitian ini penting karena semakin besar usia anak, semakin jarang mereka tidur siang. Peneliti menekankan bahwa semakin sering siswa tidur siang, semakin besar manfaat yang diperoleh.

Keunggulan lain dari praktik ini adalah kemudahan penerapan dan tanpa biaya tambahan, seperti yang diungkapkan oleh Liu. Selain itu, tidur siang juga dapat mengurangi waktu penggunaan layar yang memiliki dampak negatif tersendiri.

Dampak Positif dan Implementasi di Sekolah

Implementasi tidur siang di sekolah-sekolah Jepang telah menunjukkan hasil yang signifikan dalam meningkatkan konsentrasi dan prestasi akademik siswa.

Selain itu, praktik ini juga berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan siswa secara keseluruhan dengan mengurangi kelelahan dan meningkatkan kualitas tidur malam.

Keberhasilan program tidur siang di sekolah Jepang memberikan inspirasi bagi sistem pendidikan di negara lain untuk mengeksplorasi strategi serupa dalam meningkatkan pembelajaran dan kesejahteraan siswa.

Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkaji efektivitas tidur siang di berbagai konteks budaya dan pendidikan, serta untuk mengembangkan pedoman yang tepat guna dalam implementasinya.

Meskipun demikian, keberhasilan program di Jepang menunjukkan bahwa integrasi tidur siang ke dalam jadwal sekolah dapat menjadi intervensi yang efektif dan murah untuk meningkatkan hasil pendidikan.

Kesimpulannya, praktik tidur siang di sekolah Jepang menunjukkan manfaat yang signifikan bagi siswa. Dengan memperhatikan manfaatnya, sistem pendidikan di seluruh dunia dapat mempertimbangkan untuk mengintegrasikan praktik ini dalam kurikulum mereka untuk meningkatkan kesehatan dan prestasi akademik siswa.

Also Read

Tags

Topreneur