Marina Budiman, seorang perempuan inspiratif, berhasil mencuri perhatian dunia bisnis dan teknologi Indonesia. Prestasinya yang gemilang membawanya ke peringkat ke-7 dalam daftar 10 orang terkaya di Indonesia versi Forbes, per 30 Maret 2025.
Kekayaan bersihnya mencapai US$ 5,3 miliar atau sekitar Rp 87,8 triliun (dengan kurs Rp 16.571 per dollar AS). Ia menjadi salah satu dari dua perempuan yang masuk dalam daftar 10 besar tersebut, menunjukkan kekuatan perempuan dalam memimpin dunia bisnis di Indonesia.
Kiprah Marina Budiman di Dunia Teknologi dan Bisnis
Marina Budiman, lahir tahun 1961, adalah co-founder dan Presiden Komisaris PT DCI Indonesia Tbk. Perusahaan ini merupakan salah satu pusat data (data center) terkemuka di Asia Tenggara.
Lulusan University of Toronto dengan gelar ekonomi dan keuangan, perjalanan karirnya dimulai pada 1985 di Bank Bali. Disinilah ia bertemu Otto Toto Sugiri, yang kelak menjadi rekan kerjanya dalam beberapa perusahaan ternama.
Pada tahun 1989, ia bergabung dengan Sigma Cipta Caraka. Lima tahun kemudian, bersama Otto Sugiri, ia mendirikan Indonet, penyedia layanan internet pertama di Indonesia.
Puncak kariernya dimulai pada 2011, ketika bersama Otto Sugiri dan Han Arming Hanafia, mendirikan PT DCI Indonesia Tbk. Perusahaan ini menjadi pionir data center Tier-IV pertama di Asia Tenggara.
PT DCI Indonesia Tbk: Pusat Data Tercanggih di Asia Tenggara
PT DCI Indonesia Tbk dikenal sebagai pelopor data center bersertifikasi Tier-IV, standar tertinggi di industri global. Perusahaan ini memiliki tiga lokasi utama di Cibitung, Karawang, dan Jakarta.
DCII resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 2021 dengan harga penawaran perdana Rp 420 per saham. Kinerja sahamnya meningkat pesat hingga mencapai Rp 167.950 per saham pada 28 Maret 2025.
Hal ini mengakibatkan kapitalisasi pasar DCII mencapai sekitar Rp 400 triliun. Marina Budiman sendiri memiliki 22,51 persen saham DCII, menjadikannya pemegang saham terbesar kedua setelah Otto Toto Sugiri.
Perempuan Berpengaruh di Daftar Orang Terkaya Indonesia 2025
Selain Marina Budiman, Dewi Kam juga masuk dalam daftar 10 orang terkaya Indonesia versi Forbes 2025. Dewi Kam dikenal berkat bisnis pertambangan batu bara.
Ia adalah pemegang saham minoritas di PT Bayan Resources dan pemilik PT Sumber Energi Prima Sakti. Keberhasilan kedua perempuan ini menjadi bukti nyata peran penting perempuan dalam perekonomian Indonesia.
Berikut daftar lengkap 10 orang terkaya di Indonesia versi Forbes Maret 2025:
- Low Tuck Kwong (PT Bayan Resources): US$ 27,3 miliar (Rp 451,8 triliun)
- R. Budi Hartono (PT Djarum, BCA, Blibli): US$ 21,2 miliar (Rp 350 triliun)
- Michael Hartono (PT Djarum): US$ 20,3 miliar (Rp 335 triliun)
- Prajogo Pangestu (PT Barito Pacific): US$ 16,9 miliar (Rp 279 triliun)
- Sri Prakash Lohia (Indorama Group): US$ 8,4 miliar (Rp 138,9 triliun)
- Otto Toto Sugiri (PT DCI Indonesia Tbk): US$ 7,4 miliar (Rp 122,6 triliun)
- Marina Budiman (PT DCI Indonesia Tbk): US$ 5,3 miliar (Rp 87,8 triliun)
- Tahir dan Keluarga (Mayapada Group): US$ 4,9 miliar (Rp 81 triliun)
- Dewi Kam (PT Sumber Energi Prima Sakti): US$ 4,8 miliar (Rp 79,4 triliun)
- Chairul Tanjung (CT Corp): US$ 4,2 miliar (Rp 69,5 triliun)
Kisah sukses Marina Budiman menginspirasi banyak orang, khususnya perempuan di Indonesia. Keberhasilannya dalam dunia teknologi dan bisnis menunjukkan potensi besar yang dimiliki perempuan untuk berkontribusi dalam pembangunan ekonomi nasional. Kehadirannya di daftar orang terkaya Indonesia merupakan bukti nyata dari dedikasi dan kerja kerasnya selama bertahun-tahun.







