Topreneur – Amerika Serikat tengah berjuang untuk mengejar ketertinggalan dari China dalam perlombaan mobil listrik. Salah satu penyebabnya adalah ketergantungan AS pada impor litium, bahan baku penting untuk baterai mobil listrik.
Ternyata, sumber litium yang melimpah tersembunyi di tempat yang tak terduga: air limbah fracking di Pennsylvania. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa air limbah fracking mengandung litium dalam jumlah besar, hasil dari proses "penambangan bawah permukaan" selama jutaan tahun.
Penemuan ini membuka peluang baru bagi AS untuk mengembangkan industri litium domestik dan mengurangi ketergantungan pada impor. Namun, tantangannya adalah memastikan proses ekstraksi litium tidak merusak lingkungan dan kesehatan masyarakat.
Para ahli di Departemen Energi AS berambisi untuk memproduksi semua litium di dalam negeri pada tahun 2030. Namun, rencana ini menuai kontroversi karena potensi dampak negatif penambangan terhadap lingkungan dan tanah adat.
Di tengah persaingan global untuk menguasai teknologi mobil listrik, AS harus menemukan solusi yang berkelanjutan untuk memanfaatkan potensi litium di air limbah fracking. Apakah AS dapat mengatasi tantangan ini dan merebut kembali posisi dominannya dalam industri mobil listrik?