Raksasa teknologi yang mendominasi dekade lalu kini menghadapi tantangan besar. Facebook, Google, dan iPhone, yang pernah dianggap tak tergantikan, menunjukkan tanda-tanda penurunan popularitas. Perubahan perilaku pengguna dan perkembangan teknologi menjadi faktor utama di balik pergeseran ini.
Sidang anti monopoli yang melibatkan Meta dan Google membuka tabir tren yang mengkhawatirkan bagi ketiga perusahaan tersebut. Bukti-bukti menunjukkan penurunan signifikan dalam penggunaan layanan mereka, dan pertanda ancaman disrupsi teknologi baru semakin nyata.
Kemerosotan Facebook: Lebih Banyak DM, Kurang Berbagi
Mark Zuckerberg mengakui penurunan jumlah pengguna Facebook yang berbagi konten dengan teman-teman mereka.
Penggunaan pesan langsung (DM) justru meningkat, menunjukkan pergeseran interaksi sosial ke platform yang lebih privat.
Laporan Pew Research Center memperkuat tren ini, menunjukkan penurunan drastis pengguna Facebook di kalangan remaja dalam 10 tahun terakhir. Hanya 32% remaja yang menggunakan Facebook.
Platform media sosial lainnya yang lebih menarik bagi generasi muda, menjadi ancaman serius bagi dominasi Facebook.
Ancaman AI terhadap Google Search
Eddy Cue, Senior Vice President Apple, mengungkap penurunan pencarian Google di perangkat Apple untuk pertama kalinya.
Apple berencana meningkatkan integrasi AI dalam fitur pencarian, potensial mengurangi ketergantungan pada Google Search.
Munculnya teknologi AI juga mengancam model bisnis Google yang bergantung pada pendapatan iklan dari pencarian.
Dengan semakin banyaknya alternatif pencarian berbasis AI, Google perlu berinovasi agar tetap relevan.
Masa Depan Smartphone: Kacamata Pintar sebagai Pengganti?
Eddy Cue dari Apple menyatakan iPhone mungkin tidak lagi esensial dalam satu dekade mendatang.
Meskipun iPhone masih menguasai 19% pangsa pasar smartphone global pada kuartal pertama 2025, tren pembaruan perangkat yang semakin lambat menjadi perhatian.
Baik Apple maupun Meta melihat masa depan komputasi terletak pada perangkat yang dikenakan, seperti kacamata pintar dan teknologi hologram.
Apple Vision Pro, dengan harga USD 3.500, merupakan langkah awal dalam mengarah ke teknologi ini.
Perkembangan teknologi ini berpotensi menggeser dominasi smartphone, termasuk iPhone.
Ketiga raksasa teknologi ini, meskipun masih mendominasi pasar saat ini, menghadapi tantangan besar untuk mempertahankan posisinya. Perubahan perilaku konsumen dan munculnya teknologi baru memaksa mereka untuk beradaptasi dan berinovasi agar tetap relevan di masa depan. Kemampuan mereka dalam merespon perubahan ini akan menentukan nasib mereka dalam persaingan industri teknologi yang semakin dinamis.