Realme, di Mobile World Congress (MWC) Barcelona 2025, memamerkan purwarupa smartphone Realme Interchangeable-Lens Concept. Ponsel ini inovatif karena memungkinkan pemasangan lensa kamera eksternal, layaknya DSLR.
Jurnalis KOMPAS.com, Bill Clinten, berkesempatan mencoba langsung ponsel konsep ini. Secara desain, Realme Interchangeable-Lens mirip ponsel flagship dengan layar dan bingkai melengkung. Bagian belakangnya memadukan warna silver dan abu-abu gelap.
Perbedaan signifikan terletak pada modul kamera belakang. Terdapat sensor CMOS 1 inci yang diklaim Realme mampu menyerap lebih banyak cahaya, sehingga menghasilkan foto berkualitas tinggi. Sekitar sensor ini terdapat modul khusus untuk memasang adapter lensa.
Adapter inilah yang menghubungkan lensa eksternal ke bodi ponsel, mirip sistem lensa lepas-pasang pada DSLR. Sayangnya, saat dicoba, ponsel ini terasa agak berat dan sulit digenggam, terutama saat lensa eksternal terpasang.
Penggunaan tripod disarankan untuk kenyamanan dan stabilitas, terutama saat memotret. Proses pemasangan adapter dan lensa juga membutuhkan ketelitian tinggi. Kesalahan pemasangan dapat menyebabkan lensa terlepas.
Dalam kemasan penjualan, Realme menyertakan unit ponsel, adapter lensa, lensa 73mm untuk potret, dan lensa 234mm untuk telefoto. Namun, Realme belum menjelaskan kompatibilitas lensa dari merek lain, dan belum mengumumkan jadwal produksi massal.
Kelebihan dan Kekurangan Realme Interchangeable-Lens Concept
Realme Interchangeable-Lens Concept menawarkan inovasi menarik dalam dunia fotografi ponsel. Kemampuannya untuk menggunakan lensa eksternal membuka peluang bagi pengguna untuk bereksperimen dengan berbagai jenis foto, terutama potret dan telefoto.
Namun, bobot tambahan dari lensa eksternal menjadi kelemahan utama. Hal ini mengurangi kenyamanan penggunaan dan membutuhkan alat bantu seperti tripod. Proses pemasangan lensa yang rumit juga perlu diperhatikan.
Potensi dan Tantangan ke Depan
Konsep ini berpotensi besar untuk meningkatkan kualitas fotografi ponsel. Bayangkan kemampuan zoom yang setara dengan DSLR, dikombinasikan dengan portabilitas smartphone. Namun, Realme perlu mengatasi masalah ergonomi dan kemudahan penggunaan sebelum meluncurkannya secara massal.
Tantangan terbesar adalah menciptakan sistem yang user-friendly dan handal. Pemasangan lensa yang mudah dan aman, serta bobot yang lebih seimbang, sangat krusial untuk kesuksesan produk ini.
Apakah Realme Interchangeable-Lens Concept akan menjadi standar baru fotografi ponsel? Hanya waktu yang dapat menjawabnya. Namun, sebagai sebuah konsep, perangkat ini menunjukkan langkah berani Realme dalam mengeksplorasi batas-batas inovasi dalam dunia smartphone.
Selain itu, perlu dipertimbangkan juga harga jual yang akan dipatok Realme. Mengingat fitur dan teknologi yang diusung, harga jualnya kemungkinan akan cukup tinggi, sehingga dapat membatasi pasar sasaran.
Sebagai kesimpulan, Realme Interchangeable-Lens Concept merupakan sebuah lompatan besar dalam teknologi fotografi mobile, namun masih membutuhkan penyempurnaan lebih lanjut untuk menjadi produk yang sempurna dan diterima pasar secara luas.