PT Pertamina EP (PEP) Adera Field berhasil menorehkan prestasi gemilang. Pada 8 Oktober 2024, mereka mencatatkan produksi minyak tertinggi sepanjang sejarah, mencapai 4.210 barel minyak per hari (BOPD). Kenaikan signifikan ini mendorong capaian kinerja Migas Pertamina Hulu Rokan (PHR) Regional Sumatera Zona 4, sekaligus menandai produksi tertinggi sejak tahun 1954.
Capaian ini bukan hanya sekadar angka, melainkan buah kerja keras dan dedikasi seluruh tim. Kolaborasi, inovasi, dan optimalisasi sumber daya menjadi kunci keberhasilan ini. Hal ini pun turut berkontribusi pada target produksi migas nasional.
Produksi Minyak Tertinggi Didominasi Struktur Abab dan Benuang
Lonjakan produksi minyak PEP Adera Field sebagian besar berasal dari Struktur Abab dan Benuang. Kedua struktur ini menjadi penopang utama peningkatan produksi hingga mencapai angka fantastis tersebut.
General Manager Zona 4, Djudjuwanto, menyampaikan apresiasi atas kerja keras timnya. Komitmen terhadap efisiensi dan inovasi menjadi faktor kunci keberhasilan ini.
Strategi Kolaborasi dan Inovasi Menjadi Kunci Keberhasilan
Manager Adera Field, Adam S. Nasution, menjelaskan bahwa keberhasilan ini berkat operasional yang handal. Sistem tata kerja yang efektif, kegiatan subsurface dan surface yang mumpuni, serta kualitas personel yang tinggi menjadi pendukung utama.
Adam menambahkan, peningkatan kolaborasi antar fungsi, perbaikan fasilitas produksi, dan kerjasama yang baik dengan stakeholder juga berperan penting. Penanganan isu sosial pun terkendali berkat strategi yang komprehensif ini.
Ia juga menyampaikan rasa syukur atas keberhasilan ini, mengakui dukungan dari pekerja, keluarga, masyarakat, dan semua pihak yang terlibat.
Rejuvenasi Struktur Lapangan Tua dan Pengembangan Komprehensif
Senior Manager Subsurface Development Zona 4, Reza Nur Ardianto, menjelaskan strategi rejuvenasi struktur-struktur lapangan yang sudah mature. Pengumpulan data terbaru, seperti logging saturasi, dan akuisisi data seismik 3D terbaru menjadi langkah awal.
Dari data tersebut, tim berhasil menemukan konsep dan interpretasi baru. Konsep ini divalidasi melalui keberhasilan pemboran sumur-sumur baru di dalam Optimasi Pengembangan Lapangan (OPL) Benuang dan Abab.
Pelaksanaan pemboran dalam OPL di kedua struktur tersebut menghasilkan produksi yang melampaui target, sehingga produksi harian minyak di lapangan Adera mencapai puncaknya sebesar 4.210 BOPD.
Reza menambahkan, rencana kerja ke depan termasuk pengeboran, workover, dan pemeliharaan tekanan (pressure maintenance) hingga tahun 2034, sesuai perencanaan bersama SKK Migas.
Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagsel, Anggono Mahendrawan, memberikan apresiasi atas capaian luar biasa ini. Ia menekankan pentingnya kesehatan dan keselamatan kerja di tengah upaya peningkatan produksi.
Anggono berharap keberhasilan ini dapat menjadi motivasi bagi tim Pertamina untuk terus meningkatkan kinerjanya. Ia juga mengingatkan agar aspek kesehatan dan keselamatan kerja selalu diutamakan.
PEP Adera Field, sebagai Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS) di bawah SKK Migas, beroperasi di wilayah Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Prabumulih, dan Muara Enim, Sumatera Selatan. Mereka berkomitmen untuk terus mengembangkan operasi sesuai standar operasional prosedur dan memegang teguh prinsip keberlanjutan serta Tata Nilai Akhlak.
Dengan mengintegrasikan Tata Nilai Akhlak, PEP Adera Field berupaya menciptakan lingkungan kerja yang etis dan transparan, memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar, dan berkontribusi pada pencapaian Environmental, Social, and Governance (ESG) yang lebih baik.
Keberhasilan PEP Adera Field ini bukan hanya sekadar pencapaian bisnis, tetapi juga bukti nyata komitmen terhadap peningkatan produksi migas nasional dan keberlanjutan usaha. Kolaborasi, inovasi, dan dedikasi tim menjadi kunci keberhasilan ini, sekaligus menginspirasi upaya serupa di sektor energi nasional.
