Topreneur – Bos Renault, Luca de Meo, punya strategi jitu! Dengan mesin hybrid murah meriah, pabrikan mobil asal Perancis ini siap menguasai pasar Eropa. Strategi ini membuat Renault bernapas lega di tengah persaingan sengit mobil listrik yang mahal.
Permintaan mobil listrik memang masih tinggi di Eropa, meskipun Uni Eropa akan melarang mobil bermesin pembakaran pada tahun 2035. Tekanan besar pun dirasakan industri otomotif Eropa. Tapi, Renault yang lebih kecil dan sempat merugi di tahun 2020, justru menunjukkan kekuatannya di segmen mobil hybrid.
Penjualan model hybrid Renault seperti Clio dan Captur melonjak 55% di delapan bulan pertama tahun ini. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan kenaikan penjualan mobil hybrid di seluruh Uni Eropa yang hanya mencapai 21,1%.
Kenaikan penjualan yang mencapai 60% di paruh pertama tahun ini menjadikan Renault sebagai merek Eropa terbesar kedua di segmen hybrid, setelah Toyota Jepang.
"Renault tampaknya berkinerja sangat baik," ujar analis dari Stifel setelah Renault mengumumkan performanya pada 8 Oktober. Renault bahkan tetap yakin dengan target bisnisnya, menjadi salah satu dari sedikit produsen mobil tradisional yang tidak mengubah perkiraan di tengah kondisi pasar yang sulit.