Ribuan Santri Wisuda, Program Hafal 30 Juz Al-Qur’an Mojokerto

Redaksi

Ribuan Santri Wisuda, Program Hafal 30 Juz Al-Qur'an Mojokerto
Sumber: Pikiran-rakyat.com

Suasana haru dan bangga menyelimuti Pendopo Graha Maja Tama (GMT), Mojokerto, Selasa (27/5/2025). Ribuan pasang mata menyaksikan 5.035 santri dari berbagai jenjang pendidikan diwisuda dalam acara Wisuda Tahfidz Gemajuza 2025. Momentum ini tak hanya merayakan prestasi para santri, namun juga menandai langkah maju Kabupaten Mojokerto dalam bidang pendidikan.

Pemkab Mojokerto memanfaatkan kesempatan ini untuk meluncurkan beberapa program penting. Peluncuran ini sekaligus menjadi bukti komitmen nyata dalam memajukan kualitas pendidikan di daerah.

Wisuda Tahfidz Gemajuza 2025: Mewujudkan Generasi Cerdas dan Berkarakter

Bupati Mojokerto, Muhammad Albarra, memimpin langsung acara wisuda. Beliau menekankan pentingnya Gemajuza sebagai bagian integral dari strategi pendidikan karakter di Mojokerto.

Gemajuza, menurut Bupati Albarra, bukan sekadar program menghafal Al-Qur’an. Program ini juga bertujuan untuk membentuk generasi muda yang cerdas secara intelektual dan emosional, serta berakhlakul karimah.

Program ini selaras dengan visi misi Bupati dan Wakil Bupati untuk lima tahun ke depan. Tujuannya adalah mencetak generasi penerus bangsa yang unggul dan berkarakter.

Program Hafidz: Investasi Masa Depan Generasi Mojokerto

Sebagai kelanjutan Gemajuza, Pemkab Mojokerto meluncurkan Program Hafidz. Program ini menyasar siswa SD dan SMP yang telah menyelesaikan hafalan juz amma atau juz lainnya, untuk mencapai target hafalan 30 juz.

Bupati Albarra melihat Program Hafidz sebagai investasi berharga bagi masa depan Kabupaten Mojokerto. Beliau percaya, para penghafal Al-Qur’an akan menjadi pemimpin masa depan yang berakhlak mulia, cerdas, dan amanah.

Pemerintah berharap program ini dapat mencetak generasi pemimpin yang berkualitas. Keberhasilan program ini akan sangat bergantung pada kerja sama semua pihak yang terlibat.

SPMB Baru dan Penghargaan SPM Pendidikan Tertinggi

Pemkab Mojokerto juga mendeklarasikan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) Tahun Ajaran 2025/2026. Sistem ini akan diterapkan secara serentak di seluruh sekolah di Kabupaten Mojokerto.

SPMB yang baru ini mengutamakan prinsip keadilan, akuntabilitas, dan bebas dari pungutan liar (pungli). Tujuannya adalah memberikan kesempatan yang sama bagi semua anak untuk mengakses pendidikan berkualitas.

Kabupaten Mojokerto juga mendapatkan penghargaan dari Kementerian Pendidikan. Prestasi ini diraih atas capaian skor tertinggi Standar Pelayanan Minimum (SPM) bidang pendidikan di Indonesia, yaitu 87.

Penghargaan ini merupakan buah dari kerja keras dan kolaborasi berbagai pihak. Semua elemen, mulai dari guru, kepala sekolah, orang tua, komite sekolah, hingga Dinas Pendidikan, berperan aktif dalam pencapaian ini.

Kepala Dinas Pendidikan Mojokerto, Ludfi Ariyono, menjelaskan peningkatan signifikan jumlah peserta Gemajuza tahun ini. Dari 3.919 peserta tahun sebelumnya, tahun ini meningkat menjadi 5.035 peserta.

Kenaikan jumlah peserta Gemajuza menjadi bukti kesuksesan program ini. Keberhasilan ini juga tak lepas dari peran Jam’iyyah Quro’ wal Hufadz Nahdlatul Ulama (JQHNU) yang turut serta dalam pelaksanaan munaqosah.

Acara wisuda dihadiri oleh Wakil Bupati Mojokerto, M. Rizal Octavian, jajaran Forkopimda, dan 600 siswa perwakilan dari SD-SMP se-Kabupaten Mojokerto. Kesuksesan acara ini menjadi bukti nyata komitmen Pemkab Mojokerto dalam memajukan pendidikan berbasis Al-Qur’an dan karakter. Semoga ini menjadi inspirasi bagi daerah lain dalam menciptakan generasi muda yang unggul dan berakhlak mulia.

Also Read

Tags

Topreneur