Iran mengumumkan penggunaan rudal balistik Khaibar Shekan untuk pertama kalinya dalam serangan terhadap Israel. Serangan ini merupakan yang ke-20 sejak 13 Juni lalu, dan terjadi beberapa saat setelah serangan Amerika Serikat terhadap fasilitas nuklir Iran.
Serangan AS melibatkan pengeboman tiga fasilitas nuklir Iran – Fordo, Natanz, dan Isfahan – menggunakan bom penghancur bunker GBU-57 yang dijatuhkan oleh pesawat pengebom siluman B-2. Ini merupakan peristiwa perdana AS menggunakan senjata tersebut terhadap fasilitas nuklir Iran.
Khaibar Shekan, rudal balistik multi-hulu ledak, digunakan dalam operasi militer Iran yang disebut “True Promise III”. Garda Revolusi Iran (IRGC) mengklaim peluncuran 40 rudal, gabungan mesin pendorong bahan bakar padat dan cair, menargetkan lokasi-lokasi penting di Israel, termasuk Tel Aviv dan Haifa.
Rudal Khaibar Shekan: Spesifikasi dan Efektivitas
IRGC menggambarkan Khaibar Shekan sebagai rudal generasi ketiga dengan kemampuan multi-hulu ledak. Rudal ini dirancang untuk mencapai presisi tinggi, daya rusak besar, dan efektivitas optimal. Kemampuan manuver hulu ledaknya memungkinkan penyesuaian lintasan saat mendekati target, meningkatkan akurasi serangan.
Salah satu target utama serangan adalah Bandara Internasional Ben Gurion di Tel Aviv, pusat riset biologis, dan pusat komando alternatif Israel. Kekuatan destruktif rudal ini terbukti dengan sirene peringatan yang berbunyi di Israel, kepanikan warga, dan kerusakan bangunan yang terjadi.
Kemampuan Khaibar Shekan untuk mempertahankan arah dan presisi tinggi, dikombinasikan dengan muatan hulu ledak yang merusak, menjadikan rudal ini ancaman serius bagi infrastruktur dan pertahanan Israel. Kemampuan ini menandakan peningkatan signifikan dalam kapabilitas militer Iran.
Tanggapan Israel dan Eskalasi Konflik
Serangan rudal Iran memicu reaksi di Israel, dengan sirene peringatan yang berbunyi di berbagai wilayah. Kehancuran yang diakibatkan oleh rudal Khaibar Shekan menimbulkan kepanikan di kalangan warga sipil dan kerusakan pada infrastruktur. Tanggapan resmi Israel terhadap serangan tersebut belum diketahui secara detail.
Eskalasi konflik antara Iran dan Israel merupakan keprihatinan serius bagi komunitas internasional. Penggunaan rudal canggih seperti Khaibar Shekan oleh Iran menunjukkan tekadnya untuk merespon serangan dan meningkatkan kemampuan militernya.
Pernyataan Resmi IRGC dan Dampak Geopolitik
IRGC menyatakan bahwa kemampuan nuklir Iran tidak diaktifkan dalam operasi ini. Pernyataan ini bertujuan mungkin untuk mengkalibrasi tanggapan internasional dan menekankan bahwa serangan tersebut bersifat konvensional dan tidak melibatkan senjata nuklir.
Kejadian ini berdampak besar pada geopolitik regional dan internasional. Ketegangan antara Iran dan Israel, yang telah berlangsung lama, semakin meningkat. Peran Amerika Serikat dalam konflik ini juga menjadi pusat perhatian, mengingat serangan AS ke fasilitas nuklir Iran yang mendahului serangan balasan Iran.
Situasi ini memerlukan pengawasan ketat. Potensi eskalasi lebih lanjut membutuhkan respon diplomatik yang hati-hati dari komunitas internasional untuk mencegah konfrontasi militer yang lebih besar dan luas.
“Dalam operasi ini, untuk pertama kali, Pasukan Dirgantara IRGC meluncurkan rudal generasi ketiga Khaibar Shekan yang merupakan rudal balistik multi-hulu ledak, menggunakan taktik dan mengejutkan untuk mencapai presisi, daya rusak, dan efektivitas yang lebih tinggi,” kata IRGC.
Iran telah melancarkan 20 kali serangan rudal ke Israel dalam operasi True Promise III sejak 13 Juni.