Sidik jari, lebih dikenal dengan istilah daktiloskopi, ternyata memiliki peran krusial dalam berbagai aspek kehidupan. Dari penyelidikan kriminal hingga layanan perbankan, ilmu ini telah menjadi alat identifikasi yang tak tergantikan. Kehandalannya dalam mengungkap identitas individu menjadikan daktiloskopi sebagai pilar penting dalam sistem hukum dan administrasi modern.
Di Sumatera Selatan, peningkatan pemahaman dan pemanfaatan daktiloskopi menjadi sorotan utama. Hal ini ditegaskan dalam sosialisasi yang baru-baru ini diadakan, menunjukkan komitmen untuk mengoptimalkan teknologi identifikasi ini.
Daktiloskopi: Lebih dari Sekedar Identifikasi Kriminal
Pelaksana Harian (Plh) Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sumatera Selatan, Rahmi Widhiyanti, menekankan pentingnya peran daktiloskopi dalam berbagai sektor. Bukan hanya terbatas pada ranah penegakan hukum, daktiloskopi juga berperan dalam kependudukan, keamanan, dan berbagai layanan publik lainnya.
Penggunaan daktiloskopi sangat luas. Mulai dari identifikasi korban bencana alam hingga verifikasi identitas dalam proses perbankan, teknologi ini menawarkan solusi yang akurat dan efisien.
Rahmi Widhiyanti menambahkan bahwa daktiloskopi membantu identifikasi mayat tak dikenal, menangani kasus amnesia, dan menjadi alat verifikasi identitas personal. Kantor Imigrasi, lembaga pemasyarakatan, dan bahkan notaris pun memanfaatkan teknologi ini.
Aplikasi Daktiloskopi dalam Berbagai Sektor
Dalam konteks pemerintahan, daktiloskopi berperan penting dalam pembuatan paspor dan pengawasan orang asing (Imigrasi). Di lembaga pemasyarakatan, sidik jari membantu identifikasi narapidana dan residivis.
Lembaga keuangan seperti perbankan dan asuransi menggunakannya untuk mencegah penarikan dana oleh pihak yang tidak berhak. Rumah sakit menggunakannya untuk mencegah bayi tertukar. Notaris juga memanfaatkannya untuk pengurusan dokumen.
Di Kementerian Hukum dan HAM sendiri, daktiloskopi digunakan oleh Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum (AHU), Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, dan Direktorat Jenderal Imigrasi. Kementerian dan lembaga lain seperti Kementerian Dalam Negeri, Kepolisian, dan TNI juga memanfaatkan teknologi ini.
Manfaat bagi masyarakat luas juga sangat signifikan. Penggunaan sidik jari pada KTP dan SIM membantu mencegah penyalahgunaan hak, pemalsuan ijazah, dan pemalsuan dokumen penting lainnya.
Pentingnya Pengembangan Database Daktiloskopi Terpadu
Hadaris Samulia Has, Sekretaris Tim Pokja Data dan Identifikasi Daktiloskopi dari Direktorat Jenderal AHU Kemenkumham RI, menekankan perlunya pengembangan database daktiloskopi terpadu.
Sistem ini disebut sebagai “One Big Data,” yang memungkinkan akses informasi sidik jari antar Kementerian/Lembaga. Hal ini akan meningkatkan efisiensi dan akurasi dalam berbagai proses identifikasi.
Namun, Hadaris mengingatkan bahwa analisis dan identifikasi sidik jari hanya boleh dilakukan oleh tenaga profesional yang terlatih dan tersertifikasi. Saat ini, tenaga ahli daktiloskopi hanya terdapat di Kementerian Hukum dan HAM dan Kepolisian RI, dengan jumlah yang masih terbatas.
Keunggulan Daktiloskopi sebagai Sistem Identifikasi
Daktiloskopi memiliki tiga fungsi utama: melindungi identitas, mencegah duplikasi, dan memberikan informasi. Berbeda dengan tanda tangan yang mudah dipalsukan, sidik jari unik dan permanen, menjadikannya bukti yang kuat di pengadilan.
Keunikan dan sifat permanen sidik jari menjadikannya alat identifikasi yang sangat handal. Sistem ini terbukti mampu mencegah penipuan identitas dan menjaga keamanan data pribadi.
Kesimpulannya, sosialisasi daktiloskopi di Palembang menandai langkah penting dalam meningkatkan kesadaran dan pemanfaatan teknologi identifikasi yang canggih ini. Dengan pengembangan database terpadu dan peningkatan jumlah tenaga ahli, daktiloskopi akan semakin berperan besar dalam berbagai sektor, menjamin keamanan dan efisiensi administrasi di Indonesia. Peran daktiloskopi akan semakin vital seiring dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan masyarakat akan sistem identifikasi yang akurat dan terpercaya.