Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun ini diwarnai temuan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang mengungkap rendahnya tingkat kejujuran akademik siswa dan mahasiswa. Survei Penilaian Integritas (SPI) 2024 KPK menunjukkan tingginya angka praktik menyontek di sekolah dan kampus.
Temuan ini menjadi sorotan penting, mengingat integritas akademik merupakan fondasi penting dalam membangun generasi bangsa yang berkualitas.
Tingginya Angka Kecurangan Akademik di Sekolah dan Kampus
Hasil Survei Penilaian Integritas (SPI) 2024 KPK menunjukkan angka menyontek masih tinggi, mencapai 78% di sekolah dan 98% di kampus. Deputi Bidang Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat KPK, Dadan Wardana, mengungkapkan fakta mengejutkan ini.
Data dari detikEdu lebih rinci lagi. Di tingkat mahasiswa, 57,87% mengaku pernah menyontek. Angka ini jauh lebih tinggi dibanding siswa di pendidikan dasar dan menengah.
Mahasiswa juga dilaporkan sering meminta orang lain mengerjakan tugas (51,7%), memilih menyontek daripada belajar (2,79%), dan enggan menolak ajakan menyontek (26,05%).
Di tingkat pendidikan dasar dan menengah, angka meminta bantuan orang lain mengerjakan tugas mencapai 38,4%. Sementara itu, 20,69% siswa memilih jalan pintas dengan menyontek daripada belajar.
Plagiarisme, praktik kecurangan yang umum di perguruan tinggi, tidak ditemukan di jenjang pendidikan yang lebih rendah.
Upaya Pemerintah Meningkatkan Kualitas Pendidikan
Pemerintah terus berupaya meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Salah satu fokusnya adalah pembangunan infrastruktur sekolah.
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, meluncurkan program revitalisasi sekolah. Program ini merupakan komitmen Presiden Prabowo untuk meningkatkan standar sarana dan prasarana sekolah di seluruh Indonesia.
Inovasi Pembelajaran dan Hardiknas 2025
Guru juga mendapat perhatian dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan. Pemerintah tengah mengkaji implementasi sistem pembelajaran *Deep Learning*.
Sistem ini diharapkan dapat membuat proses belajar lebih mendalam dan menyenangkan bagi siswa.
Dalam rangka Hardiknas 2025, detikSore akan menampilkan kisah inspiratif Endah Priyati, guru sejarah SMAN 12 Kota Bekasi yang menggunakan komik sebagai media pembelajaran.
Metode unik ini tidak hanya meningkatkan literasi, tetapi juga kreativitas siswa melalui proses pembuatan komik yang melibatkan diskusi, menggambar, dan menulis narasi.
Selain itu, detikSore juga akan membahas berbagai isu terkini, mulai dari pertandingan sepak bola hingga perkembangan Koperasi Desa Merah Putih.
Program Koperasi Desa Merah Putih, di bawah kepemimpinan Menteri Koordinator Pangan Zulkifli Hasan, menargetkan pembangunan 80.000 unit koperasi. Strategi yang diterapkan mencakup pembangunan koperasi baru, revitalisasi koperasi lama, dan pengembangan koperasi yang sudah ada.
DetikSore akan mengupas tantangan dalam pembangunan Kopdes Merah Putih dan kerjasama yang terjalin untuk mencapai target tersebut.
Jangan lewatkan tayangan detikSore yang disiarkan langsung setiap Senin-Jumat pukul 15.30-18.00 WIB di 20.detik.com dan TikTok detikcom.
Program ini juga akan menyajikan analisis pasar saham dan berbagai isu menarik lainnya. Sampaikan komentar Anda melalui kolom live chat.
DetikSore, tak hanya sekadar berita, tetapi juga analisis dan informasi mendalam.