Seorang warga negara Amerika Serikat (AS) bernama Shane Lonnie Speirs (50) ditangkap di Bali karena mencuri koper milik turis lain. Aksi pencurian ini dilakukan untuk bertahan hidup selama dua bulan ia tinggal di Pulau Dewata.
Shane terbukti mencuri koper berisi barang-barang berharga dari seorang turis di sebuah hotel di Kuta. Polisi berhasil meringkusnya setelah penyelidikan atas laporan kehilangan tersebut.
Modus Operandi Shane Lonnie Speirs
Shane diketahui mengincar turis asing yang menginap di hotel-hotel di kawasan Kuta. Ia berpura-pura menjadi tamu hotel untuk melancarkan aksinya.
Setelah mengidentifikasi target, Shane mencuri koper yang berisi pakaian, sepatu bermerek, dan aksesoris lainnya. Barang-barang curian ini kemudian dijual untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Salah satu korbannya adalah Desislava Dimitrova (52), seorang turis asal Bulgaria. Dimitrova kehilangan kopernya pada Rabu, 26 Maret 2025, di hotel tempat ia menginap.
Dimitrova melaporkan kejadian tersebut ke pihak berwajib. Polisi kemudian melakukan penyelidikan dan berhasil mengidentifikasi Shane sebagai pelaku.
Kronologi Penangkapan dan Pengakuan Pelaku
Shane ditangkap tidak jauh dari lokasi hotel tempat korbannya menginap. Polisi berhasil melacaknya setelah melakukan penyelidikan intensif.
Saat diinterogasi, Shane mengakui perbuatannya. Ia mengaku telah hidup nomaden di Bali selama dua bulan terakhir dan mengandalkan hasil curian untuk bertahan hidup.
Kapolsek Kuta, AKP Agus Riwayanto Diputra, menyatakan bahwa Shane mengintai korbannya sebelum melancarkan aksi pencurian. Ia memanfaatkan kesempatan ketika korban lengah.
AKP Agus menambahkan bahwa Shane menggunakan barang-barang curian untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya di Bali. Total kerugian korban ditaksir mencapai Rp 76 juta.
Dampak dan Implikasi Kasus
Kasus ini menjadi pengingat penting tentang keamanan dan kewaspadaan bagi para turis yang berkunjung ke Bali. Penting untuk selalu menjaga barang bawaan agar tidak menjadi target pencurian.
Penangkapan Shane juga menunjukkan bahwa pihak kepolisian Bali aktif dalam menangani kasus kejahatan, termasuk kejahatan terhadap turis asing. Hal ini diharapkan dapat menjaga keamanan dan kenyamanan wisatawan.
Kasus ini juga menyoroti permasalahan sosial yang lebih luas, yaitu keberadaan warga negara asing yang melakukan tindak kriminal untuk memenuhi kebutuhan hidup di Bali. Perlu adanya kerjasama antara pihak kepolisian dan instansi terkait untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.
Pihak berwenang perlu mempertimbangkan strategi pencegahan kejahatan yang lebih efektif, termasuk meningkatkan pengawasan di area publik dan kampanye kesadaran untuk wisatawan.
Dengan terungkapnya kasus ini, diharapkan dapat memberikan efek jera bagi pelaku kejahatan lainnya dan meningkatkan keamanan bagi para wisatawan yang berkunjung ke Bali. Semoga kasus ini dapat menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak.