Tuberkulosis (TBC), penyakit menular yang mematikan, masih menjadi ancaman serius di Indonesia. Angka kematian akibat TBC di Indonesia sangat mengkhawatirkan, mencapai 134 ribu jiwa per tahun, atau sekitar dua orang meninggal setiap lima menit, menurut Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. Oleh karena itu, upaya pencegahan dan pengobatan TBC memerlukan perhatian serius dari semua pihak.
Profesor Dr. Tjandra Yoga Aditama, Sp.P(K), MARS, DTM&H, DTCE, FISR, Direktur Pascasarjana Universitas Yarsi dan Ketua Majelis Kehormatan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), mengungkapkan empat strategi pencegahan penularan TBC yang efektif. Strategi ini menekankan pada pengobatan dini, vaksinasi, terapi pencegahan, dan gaya hidup sehat.
Strategi Pencegahan Tuberkulosis
Pengobatan dini bagi penderita TBC adalah langkah krusial dalam mencegah penularan. Penanganan yang cepat dan tuntas akan memutus rantai penyebaran penyakit ini.
Vaksinasi BCG diberikan pada bayi untuk memberikan perlindungan, meskipun proteksinya parsial. Vaksin ini lebih efektif dalam mencegah TBC berat pada anak dan kematian akibat TBC pada usia dini. Perlu diingat, vaksin BCG tidak memberikan perlindungan penuh terhadap TBC pada dewasa.
Terapi Pencegahan Tuberkulosis (TPT) direkomendasikan bagi individu yang memenuhi kriteria tertentu. TPT bertujuan untuk mencegah perkembangan penyakit TBC pada mereka yang berisiko tinggi terinfeksi.
Poin penting lainnya adalah menjaga perilaku hidup bersih dan sehat. Memperkuat daya tahan tubuh merupakan kunci dalam mencegah berbagai penyakit, termasuk TBC.
Terobosan Pengobatan TBC: Tantangan dan Harapan
Terapi TBC selama empat bulan telah direkomendasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Namun, penerapannya di Indonesia masih menghadapi tantangan. Beberapa negara tetangga telah menerapkan metode pengobatan ini, namun implementasinya di Indonesia masih belum optimal.
Penelitian dan pengembangan vaksin TBC baru terus dilakukan. Vaksin yang lebih efektif dan aman sangat diharapkan dapat mengurangi beban penyakit TBC di seluruh dunia. Hasil uji klinik vaksin-vaksin baru ini masih ditunggu.
Peran Pemerintah dan Masyarakat dalam Penanggulangan TBC
Pemerintah Indonesia telah meluncurkan Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) yang menyediakan layanan deteksi dan pengobatan TBC secara gratis. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan kesehatan yang berkualitas dan terjangkau.
Masyarakat juga memegang peran penting dalam upaya penanggulangan TBC. Deteksi dini dan pengobatan sampai tuntas sangat penting untuk mencegah penyebaran penyakit ini. Selain itu, dukungan keluarga dan masyarakat sangat dibutuhkan bagi penderita TBC agar mereka dapat menjalani pengobatan dengan optimal.
Keberhasilan penanggulangan TBC di Indonesia membutuhkan kerja sama yang erat antara pemerintah, tenaga kesehatan, dan masyarakat. Peningkatan kesadaran masyarakat, akses terhadap layanan kesehatan yang memadai, serta komitmen pemerintah dalam mengalokasikan sumber daya yang cukup sangat penting untuk mencapai target eliminasi TBC.
Dengan memahami strategi pencegahan, mengikuti perkembangan pengobatan, dan berkolaborasi aktif, kita dapat bersama-sama melawan TBC dan menciptakan Indonesia yang lebih sehat.