Topreneur Rencana memasukkan susu ikan ke dalam Program Makan Bergizi (MBG) Gratis Prabowo-Gibran sedang ramai diperbincangkan. Namun, apakah produksi susu ikan di Indonesia sudah siap untuk memenuhi kebutuhan nasional?
CEO & Co-Founder Berikan Protein Initiative, Maqbulatin Nuha, mengungkapkan bahwa kapasitas produksi susu ikan saat ini masih terbatas. "Kita baru bisa support untuk di satu daerah kabupaten saja, sedangkan ini kebutuhan internasional untuk naik menu tersebut," ujarnya.
Nuha menegaskan bahwa belum ada keputusan resmi dari pemerintah mengenai susu ikan sebagai komponen dalam MBG. Saat ini, susu ikan hanya dipasarkan dan dijual secara online untuk meningkatkan popularitasnya di masyarakat.
"Kita masih belum ada keputusan (masuk program MBG) seperti itu. Nah makanya sekarang yang kami lakukan tetap menjalankan bisnis yang sudah berjalan dari tahun sebelumnya dan juga kita pasarkan di online. Tetapi untuk masuk ke dalam program memang masih dalam tahap perumusan dan dari kita sendiri belum ada juga kepastian untuk keputusannya seperti apa," jelas Nuha.
Ide susu ikan sendiri muncul dari hasil survei Berikan Protein Initiative terhadap 65.000 responden di 300 kota dan kabupaten di Indonesia. Survei tersebut menemukan bahwa 81% masyarakat Indonesia kekurangan protein. Asupan protein harian rata-rata hanya 40 gram per orang, padahal rekomendasi Kementerian Kesehatan adalah 57 gram per orang per hari.
Dengan tantangan produksi yang masih besar, apakah susu ikan benar-benar akan menjadi bagian dari program MBG Prabowo-Gibran? Kita tunggu saja perkembangannya!