Topreneur – Perusahaan internet China, Baidu, telah mengoperasikan sekitar 400 taksi tanpa pengemudi di kota Wuhan. Wilayah operasinya mencakup area yang lebih besar dari Tokyo!
Dengan dukungan pemerintah, tarif taksi tanpa pengemudi ini hanya sekitar 1,5 hingga 2 yuan per kilometer. Itu berarti, tarifnya kurang dari setengah harga taksi biasa!
Keberhasilan Baidu ini menunjukkan dukungan kuat pemerintah China terhadap inovasi di industri otomotif. Perusahaan China kini mulai menyaingi Tesla dalam kendaraan listrik.
CEO Baidu, Robin Li, menyatakan bahwa bisnis self-driving mereka telah mencapai tonggak penting. Mereka berencana untuk menempatkan 1.000 kendaraan di jalan dengan tujuan menghasilkan keuntungan. Rencananya, layanan ini akan diperluas ke 100 kota pada tahun 2030.
"Saya sering menggunakannya karena hemat biaya," ujar seorang warga Wuhan.
Namun, peluncuran taksi tanpa pengemudi ini mendapat protes dari para pengemudi taksi dan ride-hailing di kota tersebut. "Taksi yang bisa mengemudi sendiri mengambil alih pekerjaan kami," keluh seorang pengemudi. "Mereka belum matang secara teknologi, dan banyak dari mereka berhenti di tengah jalan sehingga menyebabkan kemacetan lalu lintas. Pemerintah harus membekukan dukungannya."
Meskipun ada protes, Baidu terus maju dengan ambisius untuk menguasai pasar self-driving. Apakah Tesla bisa mengejar ketertinggalan?