TikTok di Ambang Akuisisi: Empat Raksasa AS Berebut Pemilik Baru

Cacing X

Nasib TikTok di Amerika Serikat (AS) masih menjadi sorotan. Meskipun Mahkamah Agung AS telah mengeluarkan larangan operasional TikTok mulai 19 Januari 2025, aplikasi ini sempat mengalami downtime selama 13 jam sebelum akhirnya kembali aktif berkat intervensi Presiden AS ke-47, Donald Trump. Kejadian ini semakin memperumit situasi dan menimbulkan banyak spekulasi.

Baru-baru ini, Donald Trump memberikan pernyataan mengejutkan terkait nasib TikTok di AS. Ia mengungkapkan bahwa ada empat kelompok berbeda yang tertarik untuk mengakuisisi operasi TikTok di negara tersebut. Identitas keempat kelompok ini masih dirahasiakan oleh Trump, menambah misteri seputar masa depan platform berbagi video populer ini.

Beberapa nama besar telah dikaitkan dengan potensi akuisisi ini. Sebelumnya, kelompok yang dipimpin oleh YouTuber populer MrBeast dan didukung oleh salah satu pendiri dan CEO Roblox telah menyatakan minatnya. Pemilik LA Dodgers, Frank McCourt, dan investor Kevin O’Leary dari Shark Tank juga menunjukkan minat yang sama. Rumor bahkan menyebutkan bahwa Elon Musk dan Microsoft sedang mempertimbangkan untuk mengajukan penawaran, yang jika terwujud, akan menjadi akuisisi teknologi terbesar dalam sejarah.

Perintah eksekutif Trump yang menunda penegakan larangan TikTok selama 75 hari memberikan celah untuk negosiasi dan potensi kesepakatan bisnis antara ByteDance, perusahaan induk TikTok, dan pembeli potensial. Waktu 75 hari ini menjadi kesempatan emas bagi semua pihak untuk mencapai kesepakatan yang menguntungkan.

Opsi ByteDance di Luar Penjualan

Di tengah spekulasi akuisisi, ByteDance, perusahaan induk TikTok, rupanya sedang mempertimbangkan opsi lain selain menjual perusahaan mereka. Anggota dewan ByteDance, Bill Ford, mengungkapkan bahwa mereka sedang menjajaki beberapa alternatif untuk tetap mematuhi undang-undang AS tanpa harus menjual TikTok.

Salah satu alternatif yang dipertimbangkan adalah perubahan kendali operasional secara lokal. General Atlantic, perusahaan ekuitas swasta yang memegang saham di ByteDance, optimistis bahwa solusi dapat ditemukan. “Ada sejumlah alternatif yang bisa kami diskusikan dengan Presiden Donald Trump dan timnya, yang memungkinkan perusahaan tetap beroperasi tanpa harus menjual, mungkin dengan perubahan kendali tertentu,” ujar Bill Ford.

Strategi ini menunjukkan upaya ByteDance untuk mempertahankan kendali atas TikTok di AS, sekaligus memenuhi tuntutan pemerintah AS. Perubahan kendali operasional mungkin melibatkan pembentukan entitas baru yang beroperasi di bawah pengawasan AS, namun tetap berada di bawah naungan ByteDance.

Optimisme Terhadap Dialog AS-China

Bill Ford juga mengungkapkan optimismenya terhadap dialog yang sedang berlangsung antara Presiden Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping. Ia berharap dialog tersebut dapat menciptakan lingkungan yang lebih konstruktif untuk menyelesaikan masalah TikTok. “Saya optimistis dengan dialog yang muncul antara Presiden Trump dan Presiden Xi. Hal ini dapat membantu menciptakan keterlibatan yang lebih positif dan menghasilkan solusi yang konstruktif,” tambahnya.

Pernyataan ini menunjukkan bahwa ByteDance melihat peluang penyelesaian masalah melalui jalur diplomasi. Keberhasilan negosiasi antara AS dan China akan sangat memengaruhi masa depan TikTok di AS. Jika kedua negara berhasil mencapai kesepakatan, larangan tersebut mungkin dicabut atau digantikan dengan regulasi yang lebih lunak.

Perintah eksekutif Trump yang menangguhkan sementara larangan TikTok selama 75 hari memberikan waktu tambahan bagi ByteDance untuk mengeksplorasi berbagai pilihan. Meskipun penjualan merupakan opsi, ByteDance tampak serius mempertimbangkan alternatif lain untuk memastikan keberlangsungan TikTok di pasar AS yang menguntungkan.

Dengan lebih dari 70 juta pengguna aktif di AS, masa depan TikTok masih belum pasti. Apakah akan diakuisisi, beroperasi di bawah kendali lokal, atau menghadapi larangan permanen, hanya waktu yang akan menjawabnya. Situasi ini menyoroti kompleksitas geopolitik dan regulasi dalam industri teknologi global.

Ketidakpastian ini juga berdampak pada jutaan pengguna TikTok di AS yang menggantungkan hiburan dan bahkan penghasilan mereka pada platform tersebut. Oleh karena itu, perkembangan selanjutnya terkait nasib TikTok akan terus menjadi perhatian publik.

Also Read

Tags