Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) kembali menunjukkan komitmen kemanusiaannya dengan memberangkatkan tim medis ke Gaza, Palestina. Ini merupakan misi Emergency Medical Team (EMT) ke-3 BSMI, dan yang pertama kali melibatkan kerjasama dengan Universitas Brawijaya (UB). Kehadiran tim dokter spesialis dari UB diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan medis di Gaza.
Kondisi di Gaza saat ini sangat memprihatinkan. Rumah sakit rusak, tenaga medis terbatas, dan warga sipil terus menjadi korban konflik. Tim EMT BSMI hadir untuk meringankan beban penderitaan warga Gaza.
Tim Medis BSMI Berangkat ke Gaza
Tim medis BSMI akan berangkat pada Selasa, 8 Juli 2025, melalui Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Mereka akan bergabung dengan Misi Medis Dunia yang dikoordinasikan oleh Rahma Worldwide dan lembaga kemanusiaan internasional lainnya. Keberangkatan ini menandai komitmen Indonesia dalam memberikan bantuan kemanusiaan kepada Palestina.
Tim EMT terdiri dari enam tenaga medis, termasuk dua dokter spesialis dari Universitas Brawijaya. Kolaborasi ini menjadi langkah penting dalam menyatukan dunia akademik dan aksi kemanusiaan di lapangan.
Kolaborasi BSMI dan Universitas Brawijaya
Kerjasama BSMI dan UB merupakan sinergi strategis yang menggabungkan keilmuan, keahlian, dan pengabdian. Kehadiran akademisi dari UB memberikan nilai tambah dalam profesionalisme, riset medis lapangan, dan penguatan diplomasi kemanusiaan Indonesia. Langkah ini diharapkan dapat menjadi model kerjasama serupa di masa depan.
Keterlibatan UB juga memungkinkan adanya pengembangan riset medis berdasarkan kondisi riil di Gaza. Data dan temuan di lapangan akan memberikan kontribusi bagi perkembangan ilmu kedokteran di Indonesia.
Anggota Tim Medis dan Tugas Mereka
Tim EMT ke-3 BSMI terdiri dari enam tenaga medis ahli di bidangnya masing-masing. Berikut daftar lengkapnya:
- dr. Jamaluddin, Sp.M(K) – Ketua Tim
- Dr. dr. Ristiawan Muji Laksono, Sp.An-TI, Subsp.M.N. (K), FIPP – Universitas Brawijaya (Spesialis Anestesi dan Terapi Intensif)
- Dr. dr. Mohammad Kuntadi Syamsul Hidayat, M.Kes., MMR., Sp.OT., Ph.D – Universitas Brawijaya (Spesialis Ortopedi)
- dr. Leny Suardi, Sp.OG (Spesialis Obstetri dan Ginekologi)
- dr. Yenny Rachmawati, Sp.DV (Spesialis Penyakit Dalam)
- dr. Desro Rivani – Spesialisasi Perawatan Luka
Selama dua minggu, tim akan bertugas di fasilitas medis darurat Gaza. Mereka akan melakukan berbagai tindakan medis, mulai dari operasi besar hingga edukasi kesehatan bagi warga sipil.
Tugas Medis Tim EMT di Gaza
Tim EMT akan menangani berbagai kasus medis yang membutuhkan penanganan segera. Mereka akan fokus pada operasi besar, perawatan korban luka, perawatan ibu dan anak, penanganan kasus kulit, serta edukasi kesehatan. Prioritas utama adalah memberikan bantuan medis kepada mereka yang paling membutuhkan.
Tim juga akan mendokumentasikan temuan mereka di lapangan untuk tujuan riset dan pengembangan ilmu kedokteran. Data ini akan bermanfaat bagi pengembangan strategi medis di masa mendatang, khususnya dalam penanganan trauma dan kondisi darurat.
Misi EMT ke-3 BSMI ini menunjukkan komitmen berkelanjutan Indonesia dalam membantu Palestina. Dukungan ini terus diberikan meskipun agresi militer meningkat sejak akhir tahun 2023. Semoga kehadiran tim medis ini dapat memberikan dampak positif dan meringankan beban penderitaan rakyat Palestina di Gaza. Kerjasama BSMI dan UB menjadi contoh nyata bagaimana kolaborasi dapat menghasilkan dampak yang signifikan dalam upaya kemanusiaan.