Pengusaha rokok lokal di Sumenep, Jawa Timur, berharap mendapatkan pendampingan lebih intensif dari Bea Cukai. Hal ini disampaikan dalam sebuah forum diskusi di Pendopo Keraton Sumenep, dihadiri oleh Forkopimda dan berbagai pihak terkait. Para pengusaha berharap dapat berkembang secara profesional dan taat hukum.
Permintaan tersebut dilontarkan mengingat peran strategis Bea Cukai dalam memastikan seluruh pelaku usaha, khususnya UMKM, beroperasi sesuai regulasi. Mereka ingin lebih dari sekadar bertahan, melainkan tumbuh menjadi industri yang kompetitif dan berkelanjutan.
Dukungan Bea Cukai untuk Industri Rokok Lokal Sumenep
H. Mukmin, penasehat Paguyuban Pengusaha Rokok Sumenep, menekankan pentingnya pembinaan dari Bea Cukai. Ia berharap pembinaan tersebut dapat membantu para pengusaha rokok lokal untuk meningkatkan kualitas dan profesionalisme usahanya.
Mukmin juga menegaskan bahwa paguyuban bukan tempat berlindung bagi anggota yang melanggar hukum. Sebaliknya, paguyuban harus berperan aktif dalam membina anggotanya agar taat aturan dan meningkatkan kualitas produksi.
Ia menambahkan, keberadaan paguyuban diharapkan dapat mendorong anggotanya untuk secara bertahap menyesuaikan diri dengan regulasi yang berlaku. Dengan begitu, industri rokok lokal Sumenep dapat tumbuh secara berkelanjutan dan kompetitif.
Tantangan dan Harapan Industri Rokok Lokal
Industri rokok lokal di Sumenep menghadapi berbagai tantangan, mulai dari persaingan hingga regulasi yang ketat. Pendampingan dari Bea Cukai diharapkan dapat membantu mengatasi tantangan tersebut.
Para pengusaha berharap dapat meningkatkan kualitas produk, memenuhi standar mutu, dan memastikan keamanan produk agar mampu bersaing di pasar. Mereka juga berkomitmen untuk taat pada aturan yang berlaku.
Pembinaan yang intensif diharapkan dapat meningkatkan daya saing produk rokok lokal Sumenep, baik di pasar lokal maupun nasional. Hal ini akan berdampak positif terhadap perekonomian daerah.
Peran Bea Cukai sebagai Mitra Pengembangan Industri
Kepala Bea Cukai Madura, Novian Dermawan, menjelaskan bahwa pihaknya berkomitmen untuk membina para pelaku usaha rokok lokal. Pembinaan ini akan dilakukan dengan pendekatan edukatif dan berdasarkan ketentuan yang berlaku.
Bea Cukai tidak hanya berperan sebagai pengawas, tetapi juga sebagai mitra dalam pengembangan industri rokok lokal. Strategi pembinaan yang terintegrasi diharapkan dapat mendorong pertumbuhan industri yang berkelanjutan dan berkembang.
Novian menekankan bahwa pendekatan Bea Cukai bukan semata-mata penindakan, melainkan juga pendampingan. Tujuannya adalah untuk menciptakan industri rokok lokal yang profesional, produktif, dan taat hukum.
Dengan dukungan dan pendampingan dari Bea Cukai, diharapkan industri rokok lokal Sumenep dapat tumbuh menjadi pelaku industri yang profesional, menghasilkan produk berkualitas, aman, dan mampu bersaing di pasar yang semakin kompetitif. Hal ini akan memberikan kontribusi positif terhadap perekonomian daerah dan kesejahteraan masyarakat Sumenep.
Keberadaan Paguyuban Pengusaha Rokok Sumenep diharapkan dapat menjadi wadah yang efektif dalam memfasilitasi pembinaan dan pertukaran informasi antara pengusaha rokok lokal dengan Bea Cukai. Kolaborasi yang erat antara kedua pihak sangat penting untuk mendorong perkembangan industri rokok lokal yang berkelanjutan dan berwawasan.
