Banjir kembali melanda Kota Tangerang pada Selasa, 8 Juli 2025. Wali Kota Tangerang, Sachrudin, langsung merespon dengan instruksi tegas kepada seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk segera memberikan pelayanan dan penanganan kepada warga yang terdampak.
Kecepatan dan ketepatan penanganan menjadi prioritas utama. Sachrudin menekankan pentingnya kehadiran pemerintah di tengah masyarakat yang membutuhkan pertolongan.
Instruksi Wali Kota Tangerang untuk Penanganan Banjir
Wali Kota Sachrudin menginstruksikan penambahan mesin pompa air untuk mempercepat surutnya genangan. Pembentukan posko banjir yang melibatkan tim kesehatan juga menjadi prioritas.
Bantuan sembako dan makanan siap saji disiapkan bagi warga yang membutuhkan. Koordinasi antar perangkat daerah di lapangan juga diperkuat.
Sachrudin menekankan pentingnya antisipasi dan respons menyeluruh. Hal ini meliputi evakuasi, layanan kesehatan, dan pemenuhan kebutuhan dasar warga.
Kehadiran langsung di lokasi banjir merupakan bentuk komitmen pelayanan. Wali Kota meminta agar semua pihak tidak hanya menunggu laporan, tetapi proaktif menjemput bola.
Seluruh jajaran, termasuk camat dan lurah, diminta aktif memonitor wilayah masing-masing. Mereka diinstruksikan untuk turun langsung ke lapangan dan tidak hanya bergantung pada laporan.
Masyarakat diimbau melaporkan kondisi mendesak melalui call center 112 atau kanal resmi Pemkot Tangerang. Kerjasama dan kesigapan semua pihak diharapkan dapat mengatasi banjir dengan cepat.
Kondisi Banjir dan Penanganan di Kota Tangerang
Data sementara BPBD Kota Tangerang menunjukkan genangan air terjadi di beberapa kecamatan. Wilayah yang terdampak meliputi Cipondoh, Benda, Pinang, Periuk, Karang Tengah, Batuceper, dan Cibodas.
Ketinggian air bervariasi, mulai dari 20 hingga 60 cm. Pemkot Tangerang telah menyiagakan lebih dari 7 unit pompa portabel tambahan.
30 rumah pompa permanen dimaksimalkan untuk mengurangi genangan. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) memastikan semua pompa berfungsi optimal.
Petugas DPUPR memantau ketinggian air dan memastikan pompa bekerja 24 jam. Dinas Kesehatan bersama PMI Kota Tangerang mendirikan 7 posko banjir.
Posko banjir dilengkapi tenaga medis, obat-obatan, dan ambulans siaga. Pemeriksaan kesehatan gratis dan distribusi vitamin juga disediakan.
Banjir di Tangerang Selatan dan Jakarta
Hujan deras menyebabkan beberapa titik di Tangerang kembali terendam banjir pada Senin malam, 7 Juli 2025. Akses jalan di bawah flyover Taman Cibodas, misalnya, tidak dapat dilewati karena ketinggian air mencapai 1,5 meter.
Bypass Bintaro depan BXC, Kota Tangerang Selatan, juga terendam banjir. Akibatnya, kendaraan tidak dapat melintas dan akses ditutup sementara.
BPBD Tangsel mencatat 14 titik terendam banjir. Sekitar 550 Kepala Keluarga (KK) terdampak banjir di beberapa kecamatan.
Banjir di Tangsel disebabkan hujan deras dan meluapnya beberapa aliran sungai. Puluhan anggota BPBD Tangsel membantu evakuasi warga.
Ketinggian air di Tangsel bervariasi, mulai dari 30 cm hingga 1,5 meter. Di Jakarta, banjir meluas hingga merendam 46 RT di empat wilayah.
BPBD DKI Jakarta mencatat peningkatan jumlah RT yang terdampak banjir dari 35 menjadi 46 RT pada Selasa pagi. Wilayah terdampak tersebar di Jakarta Barat, Timur, Selatan, dan Utara.
Penyebab banjir di Jakarta adalah hujan deras dan meluapnya aliran sungai. Banjir rob juga mempengaruhi kawasan pesisir Jakarta Utara.
Ketinggian air bervariasi, mulai dari 30 cm hingga 1,3 meter. Petugas gabungan melakukan penyedotan air, evakuasi, dan memastikan saluran air berfungsi optimal.
Masyarakat diimbau waspada terhadap potensi banjir susulan. Kontak darurat 112 tersedia 24 jam untuk keadaan darurat.
Secara keseluruhan, peristiwa banjir di Tangerang dan Jakarta menuntut respon cepat dan terkoordinasi dari pemerintah dan masyarakat. Transparansi informasi dan kerja sama yang baik menjadi kunci dalam meminimalisir dampak bencana dan mengembalikan aktivitas masyarakat ke kondisi normal.







