Wakil Ketua Umum Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan dan Putra Putri TNI-Polri (FKKPI), Bambang Soesatyo atau Bamsoet, menyatakan dukungannya terhadap rencana pembentukan Batalyon Teritorial Pembangunan (BTP) TNI AD. Rencana perekrutan 24 ribu prajurit baru ini dinilai sangat penting untuk memperkuat ketahanan pangan dan pelayanan kesehatan masyarakat di Indonesia. Pernyataan dukungan ini disampaikan Bamsoet saat menghadiri acara “Penyelenggaraan Komunikasi Sosial Dengan Keluarga Besar TNI Tingkat Pusat Tahun 2025” di Jakarta.
Pembentukan Batalyon Teritorial Pembangunan: Solusi Ketahanan Pangan dan Kesehatan
TNI AD berencana membentuk 24 batalyon yang akan tersebar di 514 kabupaten/kota di Indonesia. Setiap batalyon akan mengelola lahan seluas 20 hektare untuk pengembangan pertanian, perkebunan, dan peternakan.
Para prajurit BTP juga akan berperan aktif dalam pelayanan kesehatan masyarakat di daerah penugasan mereka. Ini menunjukkan komitmen TNI AD untuk berkontribusi langsung dalam pembangunan di tingkat daerah.
Ancaman Keamanan Non-Konvensional: Tantangan Indonesia di Era Globalisasi
Bamsoet menekankan pentingnya mempersiapkan diri menghadapi ancaman keamanan non-konvensional di era globalisasi. Ancaman tersebut tidak lagi terbatas pada serangan militer langsung, namun telah berkembang menjadi bentuk yang lebih halus dan tersembunyi.
“Accelerated warfare” dan perang Generasi V menjadi contoh ancaman tersebut. Kedua konsep ini menekankan pentingnya dominasi informasi, perang opini, pengaruh siber, serta infiltrasi budaya dan sosial.
Bahaya Ancaman Siber dan Manipulasi Informasi
Peningkatan serangan siber terhadap institusi pemerintah dan swasta di Indonesia menjadi bukti nyata ancaman ini. Koordinasi antar lembaga menjadi kunci untuk menanggulangi ancaman yang dapat merusak stabilitas sosial dan politik.
Ancaman siber dan manipulasi informasi mampu melemahkan negara tanpa satu pun tembakan senjata. Hal ini membuat Indonesia perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman yang masuk dalam kategori *unknown threat*.
Pentingnya Sistem Keamanan Semesta dan Peran Keluarga Besar TNI
Indonesia perlu bergeser menuju pendekatan keamanan komprehensif. Pendekatan ini harus melindungi negara, masyarakat, dan individu secara simultan.
Keluarga Besar TNI memiliki peran penting dalam Sistem Keamanan Semesta. Mereka dapat berperan sebagai pelurus, penyebar pesan damai, dan penjaga akal sehat masyarakat.
Membangun Kesadaran Kolektif dan Nilai-Nilai Keindonesiaan
Keluarga Besar TNI harus aktif membangun kesadaran kolektif dalam menghadapi ancaman multidimensi. Narasi yang dibangun harus mengangkat nilai-nilai keindonesiaan yang adil, setara, dan menjunjung tinggi martabat semua golongan.
Pembentukan Batalyon Teritorial Pembangunan merupakan langkah strategis TNI AD dalam menghadapi tantangan kompleks di era globalisasi. Selain meningkatkan ketahanan pangan dan kesehatan, inisiatif ini juga menunjukkan kesiapan TNI AD dalam menghadapi ancaman non-konvensional yang semakin berkembang. Peran Keluarga Besar TNI dalam membangun kesadaran kolektif dan nilai-nilai keindonesiaan menjadi kunci keberhasilan strategi ini. Dengan demikian, Indonesia dapat memperkuat pertahanan negara tidak hanya dari serangan fisik, tetapi juga dari ancaman yang lebih halus dan tersembunyi di era digital.







