Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Palembang dan Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Klas I Palembang berkolaborasi dengan Yayasan Pelatihan Moralitas Budi Pekerti Bangsa Indonesia (YPMBPBI) menggelar pelatihan moralitas dan budi pekerti. Kegiatan ini bertujuan untuk membentuk karakter petugas, warga binaan, dan anak binaan agar menjadi insan yang berakhlak mulia.
Pelatihan yang berlangsung Selasa (4/6) ini diharapkan mampu memberikan dampak positif pada proses pembinaan dan rehabilitasi di kedua lembaga tersebut. Kehadiran narasumber berpengalaman diharapkan mampu menanamkan nilai-nilai positif yang berkelanjutan.
Menanamkan Nilai-nilai Kebaikan di Lapas dan LPKA Palembang
Pelatihan ini menghadirkan Erina Wongso, Pembina dan Pendiri YPMBPBI, sebagai narasumber utama. Beliau menyampaikan materi bertajuk “Who Am I”, mengajak peserta untuk melakukan introspeksi diri.
Erina Wongso menekankan pentingnya menggali kebaikan hati nurani para warga binaan. Ia percaya setiap individu memiliki potensi untuk berubah dan berkembang menjadi lebih baik.
Lebih lanjut, Erina menyampaikan visi jangka panjangnya. Ia berharap suatu saat penjara dapat kosong karena warga binaan telah berhasil direhabilitasi dan kembali ke masyarakat sebagai individu yang lebih baik.
Partisipasi Antusias Warga Binaan dan Petugas
Sebanyak 80 anak binaan dari LPKA Klas I Palembang dan 100 perwakilan warga binaan dari Lapas Kelas I Palembang mengikuti pelatihan ini. Antusiasme peserta terlihat jelas selama sesi pelatihan berlangsung.
Para peserta aktif berpartisipasi dalam sesi tanya jawab. Hal ini menunjukkan keseriusan mereka dalam mengikuti pelatihan dan keinginan untuk berubah menjadi lebih baik.
Pelatihan ini bukan hanya diperuntukkan bagi warga binaan. Petugas Lapas dan LPKA juga turut serta mengikuti pelatihan untuk meningkatkan kualitas pembinaan yang mereka berikan.
Harapan Perubahan Positif dari Kemenkumham Sumsel
Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kemenkumham Sumsel, Dr. Ilham Djaya, memberikan apresiasi tinggi atas terselenggaranya pelatihan ini. Beliau menekankan pentingnya pembentukan karakter yang berakhlak mulia.
Menurut Kakanwil Ilham, menemukan jati diri merupakan langkah awal untuk perubahan positif. Pelatihan ini diharapkan mampu memberikan dampak yang signifikan bagi para peserta.
Kakanwil berharap para peserta dapat mengimplementasikan nilai-nilai yang telah dipelajari dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini penting agar perubahan yang terjadi berkelanjutan dan berdampak positif bagi masyarakat.
Dengan adanya pelatihan moralitas dan budi pekerti ini, diharapkan dapat tercipta lingkungan pemasyarakatan yang lebih kondusif. Para warga binaan dapat kembali ke masyarakat dengan bekal karakter yang baik dan siap berkontribusi positif.
Selain itu, pelatihan ini juga berfungsi sebagai upaya preventif untuk mencegah terjadinya tindak kriminalitas di masa mendatang. Dengan memperbaiki karakter dan moralitas, para warga binaan diharapkan dapat menghindari perilaku menyimpang.
Kolaborasi antara Kemenkumham Sumsel dan YPMBPBI ini patut diapresiasi. Kerja sama antar lembaga sangat penting untuk mencapai tujuan bersama yaitu menciptakan masyarakat yang lebih baik dan bermartabat.
Semoga pelatihan ini menjadi langkah awal yang baik dalam mewujudkan visi penjara kosong, yaitu penjara yang kosong dari warga binaan karena mereka telah berhasil direhabilitasi dan kembali menjadi anggota masyarakat yang produktif dan bertanggung jawab.