Armada taksi Blue Bird, yang selama ini identik dengan mobil MPV seperti Avanza Transmover, kini menghadirkan penambahan yang cukup mengejutkan: Honda BR-V. Langkah ini menandai sebuah perubahan strategi, mengingat perusahaan tersebut jarang menggunakan LSUV dalam armadanya.
Penggunaan Honda BR-V, khususnya varian terendah BR-V S M/T, merupakan solusi strategis mengingat penghentian produksi Honda Mobilio pada tahun 2024. Mobilio sebelumnya menjadi andalan Blue Bird sebagai armada taksi.
Honda BR-V Gantikan Honda Mobilio di Armada Blue Bird
Sebanyak 1.000 unit Honda BR-V S M/T telah diadopsi Blue Bird sebagai armada taksi tahap awal. Peralihan ini didorong oleh beberapa faktor kunci yang terkait dengan performa dan efisiensi kendaraan.
Menurut Sales Marketing and After Sales Director PT HPM, Yusak Billy, pilihan BR-V didasari oleh ketangguhan mesin yang teruji, konsumsi bahan bakar efisien, dan durabilitas yang tinggi. Semua ini dinilai sangat cocok untuk kebutuhan operasional taksi.
Perbandingan Spesifikasi Honda BR-V dan Honda Mobilio
Sebagai pengganti Mobilio, BR-V menawarkan sejumlah keunggulan, terutama dalam hal performa mesin dan dimensi. Meskipun BR-V S M/T merupakan varian termurah, spesifikasinya lebih unggul dibanding Mobilio sebelumnya.
Honda BR-V S M/T dibanderol dengan harga Rp 297,3 juta dan ditenagai mesin 1.5L DOHC i-VTEC. Mesin ini mampu menghasilkan tenaga 121 PS pada 6.600 rpm dan torsi 145 Nm pada 4.300 rpm. Hal ini menunjukkan peningkatan performa dibandingkan Mobilio.
Perbedaan Performa Mesin
Honda Mobilio generasi terakhir menggunakan mesin 1.5L SOHC iVTEC+DBW dengan tenaga 118 PS dan torsi 145 Nm. Meskipun torsi sama, tenaga BR-V lebih besar dan putaran mesin lebih optimal.
Perbedaan Dimensi
Dimensi BR-V juga lebih besar dibandingkan Mobilio. BR-V memiliki panjang 4.490 mm, lebar 1.780 mm, dan tinggi 1.685 mm (varian S sedikit lebih rendah, 1.651 mm). Jarak sumbu rodanya juga lebih panjang, yaitu 2.700 mm, dibandingkan Mobilio yang berukuran 2.650 mm.
Ukuran yang lebih besar ini menawarkan ruang kabin yang lebih luas dan kenyamanan berkendara yang lebih baik bagi penumpang, menjadikannya pilihan yang lebih unggul untuk operasional taksi.
Strategi Blue Bird dalam Memilih Armada Taksi
Keputusan Blue Bird untuk menggunakan Honda BR-V menandakan sebuah strategi yang lebih berfokus pada efisiensi dan daya tahan kendaraan. Perusahaan ini secara cermat mempertimbangkan faktor-faktor seperti konsumsi bahan bakar, ketahanan mesin, dan biaya perawatan.
Dengan memilih varian terendah BR-V, Blue Bird juga mungkin berupaya mengoptimalkan biaya operasional tanpa mengorbankan kualitas dan performa yang diperlukan untuk melayani pelanggan.
Langkah ini menunjukkan bahwa Blue Bird tidak hanya berfokus pada aspek kenyamanan penumpang, tetapi juga pada efisiensi operasional perusahaan. Pilihan BR-V sebagai armada taksi membuktikan pendekatan yang lebih pragmatis dan berorientasi pada bisnis.
Ke depannya, akan menarik untuk melihat bagaimana performansi Honda BR-V sebagai armada taksi Blue Bird dan apakah strategi ini akan diadopsi oleh perusahaan taksi lainnya. Penggunaan LSUV pada armada taksi ini bisa menjadi tren baru dalam industri transportasi di Indonesia.