Curut vs Tikus: Kenali Perbedaannya Lewat Ciri Khasnya

Redaksi

Curut vs Tikus: Kenali Perbedaannya Lewat Ciri Khasnya
Sumber: Detik.com

Tikus dan curut sering dianggap sama, padahal keduanya merupakan hewan yang berbeda. Kedua hewan pengerat ini sering ditemukan di lingkungan rumah dan sama-sama bisa menimbulkan kerugian. Namun, perbedaannya cukup signifikan, mulai dari ciri fisik hingga kebiasaan makan.

Artikel ini akan mengulas perbedaan tikus dan curut secara detail. Kita akan membahas perbedaan fisik, kebiasaan makan, dan potensi penyebaran penyakit yang dibawa masing-masing hewan.

Perbedaan Curut dan Tikus: Dari Fisik Hingga Kebiasaan Makan

Meskipun sama-sama termasuk kelas Mamalia, tikus dan curut berbeda ordo. Curut termasuk ordo Eulipotyphla, sementara tikus termasuk ordo Rodentia. Perbedaan ini tercermin dalam berbagai aspek kehidupan mereka, mulai dari ciri fisik hingga pola makan.

1. Curut (Celurut)

Curut, khususnya curut rumah Asia (Suncus murinus), memiliki ciri fisik yang khas. Moncongnya runcing dan lancip, berbeda dengan tikus yang moncongnya lebih pendek dan tumpul.

Ekor curut lebih pendek dan tebal daripada tikus. Matanya juga lebih kecil. Selain itu, curut mengeluarkan bau menyengat yang khas dan tidak sedap.

Curut rumah adalah hewan nokturnal (aktif di malam hari). Mereka termasuk hewan insektivora, artinya makanan utamanya adalah serangga seperti kecoa dan jangkrik.

Mereka juga memakan cacing dan biji-bijian. Habitatnya di tempat lembab dengan banyak serasah daun dan tumbuhan lebat.

Meskipun umumnya tidak dianggap sebagai vektor penyakit utama, ada laporan curut membawa patogen seperti hantavirus dan bakteri leptospira, menurut National Environment Agency (NEA).

Oleh karena itu, penting untuk tetap berhati-hati dalam menangani curut, layaknya hewan liar lainnya. Meskipun jarang, potensi penularan penyakit tetap ada.

2. Tikus

Tikus, terutama tikus rumah (Mus musculus), memiliki bulu berwarna coklat keabu-abuan. Beberapa spesies memiliki bulu dominan coklat atau abu-abu.

Ukuran tubuh tikus umumnya lebih besar daripada curut. Telinganya kecil dan bulat.

Berbeda dengan curut yang insektivora, tikus adalah omnivora. Mereka memakan berbagai jenis makanan, termasuk sisa-sisa makanan manusia.

Kebiasaan makannya inilah yang menyebabkan tikus sering masuk ke dapur dan area penyimpanan makanan. Mereka juga merusak perabotan dan kabel listrik.

Meskipun tidak mengeluarkan bau menyengat seperti curut, tikus dikenal sebagai vektor penyakit yang potensial. Mereka dapat membawa berbagai penyakit berbahaya bagi manusia.

Perbedaan Ringkas dan Kesimpulan

Secara ringkas, perbedaan utama antara curut dan tikus terletak pada ukuran tubuh, bentuk moncong, dan jenis makanan. Curut lebih kecil dengan moncong runcing dan merupakan hewan insektivora.

Sementara itu, tikus lebih besar dengan moncong yang lebih pendek dan tumpul, serta merupakan hewan omnivora. Perbedaan ini penting untuk diketahui agar kita dapat mengambil langkah pencegahan dan pengendalian yang tepat sesuai dengan jenis hewan pengganggu yang ada.

Meskipun curut kurang dikenal sebagai pembawa penyakit dibandingkan tikus, tetap penting untuk menjaga kebersihan lingkungan dan mencegah hewan-hewan ini masuk ke dalam rumah. Pencegahan yang tepat adalah cara terbaik untuk melindungi kesehatan keluarga Anda.

Also Read

Tags

Topreneur