Pertandingan semifinal Liga Champions antara Barcelona dan Inter Milan menyajikan drama menegangkan di Estadi Olimpic Lluis Companys. Inter Milan, tim tamu, memulai laga dengan kejutan luar biasa.
Kemenangan bagi salah satu tim akan membawa mereka selangkah lebih dekat ke final Liga Champions. Ketegangan pertandingan terasa sejak menit awal hingga peluit panjang berbunyi.
Gol Kilat Thuram dan Permainan Saling Kejar
Marcus Thuram mencetak gol cepat untuk Inter Milan hanya dalam waktu 30 detik sejak kick-off. Sontekan tumitnya yang akurat memanfaatkan umpan tarik Denzel Dumfries sukses merobek jala gawang Barcelona yang dijaga Wojciech Szczesny.
Gol tersebut mencatatkan namanya dalam sejarah Liga Champions sebagai salah satu gol tercepat di babak semifinal. Keunggulan Inter semakin bertambah ketika Dumfries mencetak gol keduanya pada menit ke-21.
Barcelona tak tinggal diam. Lamine Yamal berhasil memperkecil kedudukan tiga menit kemudian. Ferran Torres kemudian menyamakan skor menjadi 2-2 sebelum babak pertama berakhir.
Balasan Barcelona dan Pergantian Keunggulan
Babak kedua dimulai dengan tempo yang tak kalah cepat. Dumfries kembali mencetak gol, membawa Inter unggul 3-2 pada menit ke-51.
Namun, keunggulan Inter tersebut hanya bertahan sesaat. Yann Sommer, kiper Barcelona, mencetak gol bunuh diri semenit kemudian. Skor imbang 3-3 bertahan hingga akhir pertandingan.
Pertandingan berlangsung sengit dengan kedua tim saling berbalas serangan. Baik Barcelona maupun Inter Milan menampilkan permainan menyerang yang agresif.
Rekor Gol Tercepat dan Harapan untuk Final
Meskipun hasil imbang, Marcus Thuram tetap bisa berbangga. Golnya di laga ini merupakan gol ke-23-nya musim ini.
Lebih dari itu, gol tersebut menorehkan rekor gol tercepat di babak semifinal dan final Liga Champions, melampaui rekor Paolo Maldini (51 detik) dan Kevin De Bruyne (94 detik).
Menariknya, ketiga pemain yang mencetak gol tercepat ini—Maldini, De Bruyne, dan kini Thuram—sama-sama bermain untuk tim yang akhirnya gagal meraih kemenangan di pertandingan tersebut. AC Milan kalah adu penalti setelah imbang 3-3 melawan Liverpool di final 2005, sementara Manchester City dikalahkan Real Madrid di semifinal 2022.
Dengan hasil imbang ini, peluang Inter Milan untuk melaju ke final masih terbuka. Pertandingan leg kedua di San Siro pekan depan akan menjadi penentuan. Akankah Thuram dan Inter Milan mampu membalikkan keadaan dan mencapai puncak kompetisi bergengsi Eropa tersebut?
Pertandingan ini menjadi bukti bahwa sepak bola penuh kejutan. Hasil imbang ini menciptakan antisipasi tinggi untuk leg kedua. Semua mata tertuju pada San Siro pekan depan.