Inovasi dalam sistem pembinaan narapidana kembali menorehkan prestasi membanggakan. Kepala Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Prabumulih, Zulkifli Bintang, berhasil membawa programnya ke tingkat nasional.
Berkat program unggulannya, Zulkifli menjadi satu-satunya perwakilan Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) yang masuk finalis dalam kompetisi Sinopadik (Seleksi Inovasi Pasca Diklat) 2023, sebuah ajang bergengsi yang diselenggarakan oleh Lembaga Administrasi Negara (LAN).
Inovasi PKBM Tunas Integritas Prabumulih: Memberdayakan Warga Binaan Melalui Pendidikan
Inovasi yang mengantarkan Zulkifli ke babak final Sinopadik adalah Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Tunas Integritas Prabumulih. Program ini fokus pada penyediaan pendidikan bagi warga binaan Rutan Prabumulih.
Banyak warga binaan yang belum menyelesaikan pendidikan formalnya. PKBM ini hadir sebagai solusi untuk memenuhi hak pendidikan mereka, sekaligus meningkatkan kualitas diri sebelum kembali ke masyarakat.
PKBM Tunas Integritas menawarkan program Kejar Paket A, B, dan C. Program ini memberikan kesempatan bagi warga binaan untuk mendapatkan ijazah setara pendidikan formal.
Ijazah yang diberikan PKBM Tunas Integritas diakui keabsahannya, memberikan kesempatan lebih luas bagi warga binaan untuk mendapatkan pekerjaan setelah menjalani masa hukuman.
Dukungan Kemenkumham Sumsel dan Harapan untuk Masa Depan
Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Sumatera Selatan, Dr. Ilham Djaya, memberikan apresiasi tinggi atas capaian Zulkifli Bintang. Beliau berharap program ini dapat terus berkembang dan menginspirasi lembaga pemasyarakatan lainnya.
Ilham Djaya mengungkapkan bahwa Zulkifli telah mengikuti seleksi akhir di Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Pengumuman pemenang Sinopadik akan diumumkan pada 21 November mendatang.
Kompetisi Sinopadik 2023 diikuti oleh 30 peserta dari seluruh Indonesia. Mereka merupakan alumni Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) dan Kepemimpinan Pengawas (PKP) tahun 2022 dan 2023.
Tantangan dan Peluang PKBM di Lingkungan Pemasyarakatan
Mendirikan dan menjalankan PKBM di lingkungan lembaga pemasyarakatan tentu memiliki tantangan tersendiri. Keterbatasan sumber daya dan pengawasan menjadi beberapa kendala yang perlu diatasi.
Namun, potensi PKBM dalam meningkatkan kualitas hidup warga binaan sangat besar. Program ini tidak hanya memberikan ijazah, tetapi juga meningkatkan rasa percaya diri dan keterampilan.
Zulkifli dan timnya telah berhasil mendapatkan izin operasional PKBM Tunas Integritas dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Prabumulih sejak 16 Juli 2024.
Keberhasilan ini membuktikan bahwa dengan komitmen dan inovasi yang tepat, hak pendidikan warga binaan dapat dipenuhi, sekaligus memberikan dampak positif bagi pembinaan dan reintegrasi sosial mereka.
Semoga inovasi PKBM Tunas Integritas Prabumulih ini dapat menjadi contoh bagi lembaga pemasyarakatan lainnya di Indonesia, memberikan kesempatan pendidikan bagi warga binaan untuk masa depan yang lebih baik. Prestasi Zulkifli Bintang juga menjadi bukti bahwa inovasi di sektor pemasyarakatan dapat membawa perubahan yang signifikan.
