Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, baru-baru ini mengunjungi Jembatan Kaca Seruni Point di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Kabupaten Probolinggo. Ia menyatakan kekagumannya terhadap pemandangan Gunung Bromo yang terlihat spektakuler dari jembatan tersebut.
Khofifah optimistis, ikon wisata baru ini akan menarik lebih banyak wisatawan ke TNBTS Probolinggo, menawarkan pengalaman berbeda yang tak terlupakan.
Jembatan Kaca Seruni Point: Magnet Baru Pariwisata Bromo
Jembatan Kaca Seruni Point diharapkan dapat memaksimalkan durasi kunjungan wisatawan, terutama wisatawan mancanegara yang datang melalui kapal pesiar.
Khofifah berharap, dengan adanya tambahan atraksi wisata ini, wisatawan bisa menghabiskan waktu lebih lama di Bromo dan sekitarnya.
Ia membayangkan skenario kunjungan dua hari di Bromo, mirip dengan kunjungan dua hari ke Borobudur dan Prambanan di Jawa Tengah yang dikombinasikan dengan wisata budaya di Yogyakarta.
Penguatan Infrastruktur Pendukung Pariwisata
Untuk merealisasikan rencana tersebut, perlu penguatan pentas budaya dan tenant-tenant di sekitar Jembatan Kaca.
Hal ini akan menyediakan lebih banyak pilihan atraksi bagi wisatawan, baik siang maupun sore hari.
Keindahan Bromo sendiri telah diakui secara luas, baik di tingkat lokal maupun internasional, dengan banyaknya promosi di media sosial dan review positif dari berbagai lembaga.
Bromo: Masuk Tiga Besar Taman Nasional Terindah Dunia
Menurut Goodstats, TNBTS Bromo menempati peringkat ketiga taman nasional terindah di dunia berdasarkan engagement di media sosial.
Engagement tersebut tidak hanya berasal dari Instagram, tetapi juga TikTok, pencarian online, dan ulasan Google yang mencapai skor impresif 7,89.
Peringkat ini menempatkan Bromo di bawah Taman Nasional Kruger di Afrika Selatan dan Taman Nasional Lencois Maranhenses di Brazil.
Data Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jatim mencatat pergerakan wisatawan nusantara ke Jawa Timur pada tahun 2024 mencapai 218.711.818, dan kunjungan wisatawan mancanegara sebanyak 268.190.
Sementara itu, kunjungan wisatawan nusantara ke TNBTS mencapai 465.751, dan kunjungan wisatawan mancanegara sebanyak 19.926 pada tahun yang sama.
Khofifah menekankan pentingnya keamanan dalam pengoperasian Jembatan Kaca Seruni Point. Pembatasan jumlah pengunjung akan diterapkan untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan semua wisatawan.
Ia berharap jembatan kaca ini akan semakin menarik wisatawan untuk mengunjungi Bromo dan menikmati keindahannya dari perspektif yang baru.
Dengan keindahan alamnya yang luar biasa dan peringkatnya yang tinggi di kancah internasional, Bromo memiliki potensi besar untuk menjadi destinasi wisata utama di Indonesia. Jembatan Kaca Seruni Point diharapkan dapat menjadi kunci dalam upaya tersebut, meningkatkan pendapatan ekonomi lokal dan memperkenalkan Bromo kepada dunia lebih luas.